Diusulkan Masuk Warisan Budaya, Gerakan Minum Jamu di Sukoharjo Dapat Kunjungan Tim UNESCO

- 10 Desember 2021, 19:31 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Tim Unesco melakukan gerakan minum jamu tiap hari Jum'at
Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Tim Unesco melakukan gerakan minum jamu tiap hari Jum'at /Humas Pemkab Sukoharjo

SUKOHARJOUPDATE– Pemerintah dan para pengusaha jamu saat ini sedang mengupayakan agar jamu masuk ke dalam warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Sejalan dengan upaya itu, gerakan minum jamu yang diinisiasi Pemkab Sukoharjo rupanya mendapat perhatian dari Tim UNESCO yang datang langsung ke Kota Makmur mencicipi minum jamu pada, Jum'at 10 Desember 2021.

Kedatangan Tim UNESCO tersebut disambut Bupati Sukoharjo Etik Suryani bersama jajarannya di Pendopo Graha Satya Praja di lingkungan Pemkab Sukoharjo, untuk selanjutnya minum jamu bersama.

Baca Juga: Viral, Warung Tengkleng di Solo Baru Sukoharjo Kuras Kantong Pembeli, Begini Faktanya

“Kegiatan minum jamu sudah menjadi agenda rutin tiap hari Jum'at dan mendapat perhatian dari UNESCO yang menyempatkan diri untuk datang ke Sukoharjo dan berpartisipasi ikut minum jamu,” kata Bupati.

Dengan kedatangan Tim UNESCO tersebut, Etik berharap jamu bisa segera ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia.

"Sukoharjo sudah terkenal sebagai sentra industri jamunya. Posisi tersebut harus didukung semua pihak agar jamu semakin dikenal dan penjual serta pelaku UMKM jamu semakin berkembang," terang Etik.

Baca Juga: Sinopsis Film Elektra Bioskop Trans TV Malam Ini, Anak Orang Kaya jadi Superhero Karena Sakit Hati

Dengan telah berdirinya pasar khusus jamu di Kecamatan Nguter, Pemkab Sukoharjo kemudian menginisiasi gerakan minum jamu agar ke depan menjadi perilaku masyarakat sehari-hari.

Halaman:

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x