Baca Juga: DPRD Karanganyar Berang Imbas Politikus Golkar Ambil Alih Tugas Bupati Juliyatmono
"Sistem rem itu saat digas mengisi angin, dan saat ngerem membuang angin. Jadi pada menurun, sopir tidak punya kesempatan mengisi angin, dia meluncur bukan didorong putaran mesin tapi oleh gaya gravitasi," imbuhnya.
Sehingga ketika angin sampai ambang batas 6 bar atau di posisi dibawah 5 bar, maka laju bus tidak bisa direm.
"Tanpa ngegas, kecepatannya tinggi karena dia turun terus dan ngerem terus, angin dibuang terus".***