Baca Juga: Upaya Keras Polwan Hilangkan Trauma Warga Terdampak Pasca Erupsi Gunung Semeru
Hanya saja antara vulkanik dan tektonik ini tidak langsung terkait. Perlu pertimbangan faktor lain. Sedangkan gempa yang sempat terjadi di tahun 2016 yang karena pertemuan dua bagian kulit bumi.
"Sedangkan gunung api (vulkanik) lebih dipengaruhi oleh aktifitas magma atau cairan di bawah permukaan bumi yang menyebabkan banyak faktor dan mengakibatkan gunung api itu aktif," terang Tony.
Tony mengungkapkan, ditilik dari pusat gempa yang berada di Gunung Lawu berdasarkan hiposenternya, gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif yang terdapat di sekitar lereng Gunung Lawu.
Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar Goodbye Air Supply: Disguised
Sesar sendiri adalah pertemuan dua bagian kulit bumi. Dimana di dalam tanah itu ada lapisan batuan dimana ada batas-batas pertemuan atau daerah pertemuan bagian kulit bumi
Sedangkan pemicu gempa bumi yang masuk dalam kategori gempa bumi dangkal tersebut diakibatkan aktivitas sesar aktif yang terdapat di sekitar lereng Gunung Lawu.
"Pembangkit gempa bumi ini diperkirakan berhubungan dengan struktur sesar aktif yang terdapat di wilayah Karangnongko, Ngawi," jelasnya lebih lanjut.
Baca Juga: Pertamina Pastikan Kondisi Stok Hingga Penyaluran BBM Saat Nataru Aman
Saat itu hasil pemantauan BMKG tidak tercatat adanya gempa bumi susulan.***