Selain itu, Kapolres Sukoharjo dan dan Dandim Sukoharjo juga turut memberi bantuan diantaranya setrika dan meja belajar.
"Kami berharap Ageng tetap semangat agar dapat melanjutkan usaha almarhumah ibunya," imbuh Kapolres didampingi Kapolsek Kartasura, AKP Indra Romantika Hamidianto dan Danramil 06 Kartasura Kapten Inf Mardiyanto.
Baca Juga: PPKM Level 4 Berlanjut Atau Tidak? Jokowi Soroti Kenaikan Kasus Covid di 5 Provinsi di Indonesia
Duka Ageng bermula pada 5 Juli 2021 lalu ibunya jatuh sakit. Pertama kali menjalani swab test hasilnya negatif, namun pada tes kedua positif.
Nur Sani nama ibu Ageng, kemudian dirawat di rumah sakit UNS menghabiskan 5 kantong darah.
"Setelah kondisinya membaik, kemudian boleh pulang dan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Tiga hari menjelang masa isoman selesai, penyakit lambung ibu saya kambuh dan kekurangan HBs. Kemudian saya bawa lagi ke rumah sakit," tutur Ageng disela menyambut Kapolres di rumahnya.
Baca Juga: Hemat Rp 90 Ribu, Jumiati Antusias Antri Isi Oksigen Gratis di Halaman Pemkab Sukoharjo
"Saya bawa ke rumah sakit UNS tapi tidak ada kamar, lalu dibawa ke RSUD Dr Moewardi. Di sana kondisi sudah sesak napas, dan akhirnya meninggal dunia," ungkapnya.
Tak cukup sampai disitu, setelah sang ibu meninggal, Ageng kemudian diminta menjalani swab test dan ternyata hasilnya positif Corona.
Maka ia pun harus menjalani isoman hingga dinyatakan negatif Corona atau sembuh.