Misteri Aji Sasra Birawa dan Lembu Sekilan dalam Novel Nagasasra dan Sabuk Inten serta Dunia Persilatan

- 5 Juli 2022, 11:25 WIB
Ilustrasi. Misteri Aji Sasra Birawa dan Lembu Sekilan dalam Novel Nagasasra dan Sabuk Inten serta dunia persilatan.
Ilustrasi. Misteri Aji Sasra Birawa dan Lembu Sekilan dalam Novel Nagasasra dan Sabuk Inten serta dunia persilatan. /Snapwire/Pexels


BERITASUKOHARJO.com - Aji Sasra Birawa dan Aji Lembu Sekilan. Para penggemar cerita silat terutama cerita silat Indonesia pasti tidak asing lagi dengan Aji Sasra Birawa. Aji ini dimiliki oleh para murid perguruan Ki Ageng Pengging Sepuh.

Dalam novel Nagasasra dan Sabuk Inten, aji ini digambarkan dimiliki oleh Mahesa Jenar dan juga Kebo Kanigara yang merupakan seniornya di perguruan. Kebo Kanigaralah yang membimbing Mahesa Jenar ketika mengembangkan ilmunya sampai ke tataran tinggi.

Konon pemilik ilmu ini mampu memiliki kekuatan pukulan yang dahsyat sehingga bisa merobohkan lawannya. Bahkan dengan aji ini orang bisa memecahkan benda keras.

Baca Juga: Apa Itu Ras Melanesia? Berikut Wilayah yang Ditinggali, Indonesia Termasuk

Banyak perguruan pencak silat yang mengajarkan kekuatan pukulan. Mereka sering mengadakan peragaan pemecahan benda keras seperti kayu, pipa, bahkan kikir.

Benda-benda keras itu dipecahkan dengan pukulan tangan kosong, tanpa memakai alat pemukul.

Sering juga diperagakan kekuatan untuk bertahan. Seorang pesilat berdiri diam lalu diserang dengan pukulan dan tendangan. Kadang bahkan dikeroyok. Para penyerangnya terpental ke belakang dan jatuh. Mereka tidak mampu memukul pesilat yang diserang.

Mungkin itulah sebabnya aji itu dinamai Lembu Sekilan. Dalam bahasa Jawa sekilan artinya satu jengkal.

Baca Juga: Resep Sosis Gulung Kulit Lumpia, Garing dan Pedas, Tertarik Mencobanya?

Bagaimana bisa mereka memiliki kekuatan besar seperti itu?

Inilah misteri yang belum terpecahkan sampai sekarang. Banyak orang yang memiliki kekuatan seperti itu, tapi belum ada yang mampu menerangkan secara ilmiah. Sejauh ini baru teori atau dugaan saja, belum sampai menjadi kebenaran ilmiah.

Ada yang mengatakan itu adalah energi biolistrik. Ada yang mengatakan itu adalah zat ATP. Ada lagi yang mengatakan itu adalah bantuan makhluk halus. Ada juga yang mengatakan itu adalah kekuatan gaib luar biasa pemberian Allah.

Kekuatan semacam itu sekarang ini lebih terkenal istilah tenaga dalam. Bagaimana melatihnya?

Berbagai perguruan silat memiliki metode masing masing. Meskipun demikian ada juga kemiripannya. Mereka mengajarkan olah pernafasan dan meditasi atau semedi untuk membangkitkan, mengembangkannya dan mengendalikannya.

Baca Juga: Resep Bakso Sapi ala Chef Devina Hermawan, Cocok untuk Menu Keluarga di Hari Raya Idul Adha

Selain itu ada juga yang melengkapi dengan doa atau bacaan tertentu. Selain itu ada gerakan gerakan fisik tertentu yang disebut jurus. Jadi pernafasan, jurus dan samadi dikombinasikan.

Kemampuan yang lazim dimiliki para pesilat tenaga dalam adalah kekuatan memukul dan mementalkan serangan lawan.

Kekuatan pukulan sering diperagakan dengan memecahkan benda keras. Kekuatan penangkal serangan diperagakan dengan mementalkan pukulan dan tendangan lawan.

Ada juga yang memiliki keterampilan mengisi kekuatan kepada sesuatu benda. Misalnya tas, uang dan lainnya.

Baca Juga: Organisasi Aksi Cepat Tanggap Disebut Melakukan Penggelapan Dana, Ini Penjelasan Petinggi ACT

Ketika benda-benda itu diisi kekuatan maka orang yang akan mengambilnya terpental atau terjengkang ke belakang seperti ada yang mendorongnya.

Di tingkat yang lebih lanjut lagi ada kemampuan mencari dan menemukan benda atau orang yang hilang.

Ada juga yang memiliki kemampuan ‘melihat’ dengan mata tertutup. Selain itu tenaga dalam ini bisa juga dipakai untuk menyembuhkan beberapa penyakit.

Pertanyaan banyak orang adalah, apakah tenaga dalam itu? Apakah tenaga luar biasa itu pemberian Allah? Ataukah dari setan? Apakah itu perbuatan syirik? (menyekutukan Allah).

Baca Juga: Cukup Campurkan Tepung Terigu dan Margarin Saja, Cemilan Ini Jadi Enak dan Renyah

Dikutip BeritaSukoharjo.com melalui suaramuhammadiyah.id bahwa, “Penggunaan olah nafas sepanjang tidak ada unsur-unsur yang menyekutukan Allah atau tidak ada kepercayaan yang menganggap adanya kekuatan gaib selain datang dari Allah, maka tidak dapat dikatakan perbuatan syirik.”

Meskipun demikian disebutkan oleh sumber yang sama bahwa, ”Latihan olah nafas untuk mengambil tenaga dalam dengan kalimat tauhid tidak pernah diterapkan di dalam latihan Tapak Suci Putera Muhammadiyah.”

Demikianlah misteri tenaga dalam atau yang dahulu lazim disebut aji.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: suaramuhammadiyah.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah