Viral Artis Adopsi Boneka Arwah, Inilah Tanggapan Pemerhati Budaya UNS

5 Januari 2022, 13:15 WIB
Adopsi Boneka Arwah Artis Jadi Trend? Anak Generasi 90-an Lebih Kenal Susan yang Lucu dan Ngegemesin /unsplash.com

SUKOHARJOUPDATE - Belakangan media sosial dihebohkan dengan pemberitaan sejumlah artis yang mengadopsi boneka arwah atau spirit doll sebagai anak mereka. Bahkan diberlakukan layaknya seperti pada anak sesungguhnya.

Hal tersebut bermula saat salah satu artis yang juga desainer mulai aktif memposting foto bersama dua boneka arwahnya ke Instagram sejak Desember tahun lalu.

Menanggapi hal tersebut
pemerhati budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto, menyebut fenomena boneka arwah di Indonesia bukanlah sesuatu yang baru.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Merdeka Khusus Anak Usia 6-11 Wilayah Karanganyar, Hari Ini Rabu 5 Januari 2022

"Sejak lama memang sudah mempercayai boneka arwah. Dalam mitologi Jawa ada perilaku supranatural menggunakan media visual, seperti boneka, untuk berdialog dengan entitas arwah," jelasnya Rabu, 5 Januari 2021.

Termasuk di daerah lain juga terdapat fenomena permainan supranatural dengan menggunakan boneka atau visualisasi wujud manusia.

"Dalam budaya Jawa misalnya, boneka yang dipercaya sebagai media mendatangkan arwah adalah Jalangkung. Sedangkan, di daerah lain disebut Nini Thowok atau Nini Thowong," lanjut dosen yang juga seorang budayawan.

Baca Juga: Cara Buat Pisang Molen Kekinian, Lumer Saat Digigit Tipis-tipis

Tundjung menyebut, keberadaan boneka arwah dalam mitologi Jawa erat kaitannya dengan perkembangan animisme dan dinamisme.

Dalam berbagai khasanah dan pustaka sejarah disebutkan sejak zaman Mesolitikum sudah muncul kepercayaan terhadap kekuatan roh.

Kemudian, hadirnya paham Hindu-Budha semakin memperkaya kepercayaan terhadap roh yang sebelumnya sudah ada. Hal ini, menurut Tundjung, mendorong manusia untuk hidup dan membangun harmonisasi dengan entitas roh.

Baca Juga: Menag Sesalkan Kasus Perusakan Ponpes di Lombok Timur, Ceramah Harus Santun dan Publik Tak Main Hakim Sendiri

Hasil harmonisasi itulah yang kemudian melahirkan perilaku menghadirkan roh dalam visualisasi diri orang dan boneka atau benda bertuah.

"Dalam tradisi seni pertunjukkan menghadirkan roh dalam penampilannya banyak dijumpai di Jawa seperti Jathilan, Sintren, Jaran Kepang dan sebagainya," pungkas Tundjung.***

Editor: Bramantyo

Tags

Terkini

Terpopuler