Akhir Tahun, UNS Tambah Empat Guru Besar, Ini Nama-namanya

14 Desember 2021, 22:59 WIB
UNS tambah Guru Besar di akhir Tahun /Humas UNS/

SUKOHARJOUPDATE - Universitas Sebelas Maret (UNS) menambah empat Guru Besar dari berbagai bidang di akhir tahun 2021.

Keempat guru besar tersebut Prof. Dr. Sayekti Wahyuningsih, S.Si. M.Si. Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Fotokatalis pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Prof Ir Agung Tri Wijayanta, S.T., M.Eng., Ph.D. Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT).

Baca Juga: Kemen PPPA Kawal Proses Hukum dan Dampingi Korban Kekerasan Seksual Anak di Musi Rawas

Prof. Dr. Agus Supriyanto, S.Si., M.Si. Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Material Sel Surya FMIPA.

Dan Prof Dr. Ir. Eddy Triharyanto, M.P. Guru Besar Bidang Ilmu Hortikultura Fakultas Pertanian (FP).

Keempat guru besar ini, akan dikukuhkan dalam Sidang Senat Akademik Terbuka UNS pada Rabu 15 Desember 2021 di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS.

Baca Juga: Bertemu Presiden Jokowi, Petani Bawah Merah Temanggung Curhat Serbuan Impor pukul Turun Harga

Prof. Dr. Sayekti Wahyuningsih, S.Si. M.Si. yang merupakan guru besar ke-241 UNS dan ke-19 FMIPA UNS, mengangkat judul Material Fotokatalis: Tantangan Dan Potensi Pengembangan di Indonesia.

Prof. Sayekti mengatakan, berawal dari menerjemahkan kata, foto bermakna energi cahaya, sedangkan katalis adalah senyawa/materi yang menginisiasi reaksi sehingga fotokatalis adalah reaksi yang berjalan dengan bantuan sinar atau cahaya.

Teknologi fotokatalis merupakan salah satu teknologi yang ramah lingkungan (green technology). Pemanfaatan teknologi fotokatalis ini sangat cocok diterapkan di negara tropis yang banyak mendapatkan paparan sinar matahari.

Baca Juga: Bentrok Antara Supporter PSS dengan PSIM Akibat Kesalahpahaman Berakhir Damai di Mapolres Klaten

Pada Riset group (RG) Material Anorganik, pihaknya memfokuskan pada persiapan material anorganik meliputi pemisahan dan pemurnian bahan anorganik alam, Sintesis material dan komposit nanomaterial, fungsionalisasi material anorganik.

Selanjutnya diarahkan untuk aplikasi material fotokatalis, DSSC’s, material swabersih (self-cleaning), sistem pembawa obat (drug delivery), teknologi pemisahan (separation technology).

“Khusus pada pengembangan material fotokatalis yang kami paparkan pada kesempatan ini meliputi aspek-aspek pemisahan dan pemurnian bahan alam mineral anorganik, sintesis material anorganik dan optimasi nanostructure dan pengembangan aplikasi material anorganik,"terang Prof. Sayekti dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Sidang 2 Gedung dr. Prakosa UNS, Selasa 14 Desember 2021.

Baca Juga: Pimpin Apel Hari Sukarelawan Internasional di UNS, Gibran: Terima Kasih Relawan!!

"Terdapat setidaknya tiga sumber daya alam yang sudah dikembangkan untuk material fotokatalis yaitu pasir besi, pasir silika, dan ilmenite,”imbuhnya.

Kemudian Prof. Ir. Agung Tri Wijayanta, S.T., M.Eng., Ph.D. yang merupakan guru besar ke-242 UNS dan ke-19 FT UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul Peran Ilmu Termofluida Dalam Tingkatkan Performa Termal Menuju Hemat Energi Berwawasan Lingkungan.

Prof. Agung mengatakan, Badan Energi Internasional (atau International Energy Agency yang disingkat IEA) dalam Outlook Energy 2021 1) melaporkan bahwa saat ini sekitar 30% energi dunia dikonsumsi oleh rumah-rumah termasuk bangunan gedung tempat tinggal dan komersial.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Sampaikan Duka Cita Kecelakaan Helikopter Tewaskan Chief of Defense Staff India

Konsumsi daya listrik gedung-gedung menggunakan sebesar 60% dari energi listrik dunia.

Di Indonesia, bertambahnya jumlah penduduk dan membaiknya infrastruktur seiring tumbuhnya perekonomian nasional mendorong meningkatnya konsumsi energi. AC menjadi penting untuk penggunaan sehari-hari sepanjang tahun.

Sejumlah besar listrik dikonsumsi untuk keperluan ini. Adanya fluktuasi beban yang sulit terprediksi, tentu akan mempengaruhi fasilitas penyediaan listrik yang tersedia.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan Listrik Pulau Jawa, Bank Pembangunan Asia Suntikan Pinjaman Rp8,7 Triliun ke PLN

Seperti dari pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga angin misalnya, akan menjadi lebih rumit, sehingga yang terjadi adalah penyedia energi listrik dari bahan bakar fosil beserta turunannya masih utama.

Terakhir yaitu Prof. Dr. Ir. Eddy Triharyanto, M.P. merupakan guru besar ke-244 UNS dan ke-37 FP UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul Peran Bahan Tanam Dalam Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Hortikultura.

Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni, dan ekonomi. Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni, dan ekonomi.

Baca Juga: Lindungi Korban Perkosaan Predator Seks, Pertimbangan Atalia Kamil Tak Ungkap Pada Publik

Hortikultura merupakan cabang ilmu dari agronomi yang terdiri dari empat tipe yaitu olerikultura (tanaman sayuran), pomology atau frutikultur (tanaman buah), florikultura (tanaman bunga), serta biofarmaka (tanaman herbal).

Praktek pertanian hortikultura modern berkembang berdasarkan pengembangan ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memproduksi dan menangani komoditas hortikultura yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.

*Rata-rata asupan buah per kapita harus diatas 200 gram atau sekitar 50 Kkal per hari, dan sayuran harus diatas 250 gram atau sekitar 62,5 Kkal per hari untuk memenuhi pedoman gizi (WHO)"paparnya.

Baca Juga: Proyek Masjid Agung Karanganyar Senilai Rp96 Miliar Kapan Selesai? DPRD: Putus Kontrak!!

"Asupan buah penduduk Indonesia masih jauh dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Secara rata-rata, dalam kurun 10 tahun itu, konsumsi buah penduduk Indonesia hanya naik 15 persen, dari 39,44 kilo kalori menjadi 45,37 Kkal. Selain itu, konsumsi sayuran penduduk Indonesia tergolong masih rendah yaitu rata-rata di kisaran 29 sampai 39 kkal per orang per hari,"jelasnya.***

Editor: Bramantyo

Tags

Terkini

Terpopuler