Network
SUKOHARJOUPDATE - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapatkan suntikan dana sebesar 600 juta dolar AS atau sekitar Rp8,7 triliun dari bank pembangunan asia (ADB).
Kucuran bantuan pinjaman berbasis hasil dari ADB itu ditujukan untuk meningkatkan keandalan dan ketangguhan layanan listrik di bagian barat dan tengah Pulau Jawa.
Seperti dikutip dari Antara, pinjaman ini mencakup Program Akses Energi Berkelanjutan dan Andal (Sustainable and Reliable Energy Access Program) yang akan merehabilitasi, memperkuat, dan memperluas jaringan listrik PLN, serta mendorong penggunaan energi bersih.
Baca Juga: Proyek Masjid Agung Karanganyar Senilai Rp96 Miliar Kapan Selesai? DPRD: Putus Kontrak!!
"Program ini akan meningkatkan akses ke energi berkelanjutan dan andal di kawasan barat dan tengah Pulau Jawa, wilayah yang dihuni 41 persen penduduk Indonesia, termasuk sekitar 30 juta warga miskin atau yang hidup dekat garis kemiskinan," kata Spesialis Keuangan Senior ADB Daniel Miller dalam pernyataan di Jakarta, Selasa 14 Desember 2021.
Ia memaparkan program ini juga akan meningkatkan manajemen limbah dan manajemen aset PLN, pengadaan, pendidikan masyarakat, serta akan memberi manfaat bagi lima provinsi yaitu Banten, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.
Selain itu, Miller melanjutkan, program tersebut akan mempercepat pemulihan ekonomi di Pulau Jawa dan membantu untuk mengubah daerah-daerah miskin menjadi mesin pertumbuhan melalui agro-industri, pariwisata, dan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Baca Juga: Identitas Terungkap, Polisi Buru Perampok Pet Shop Colomadu Karanganyar
"Wilayah ini juga memiliki 11,3 juta, atau 56 persen dari seluruh UMK di Indonesia. Melalui penyediaan listrik yang andal dan berkelanjutan, program ini akan meningkatkan kualitas hidup, mendukung terselenggaranya layanan publik yang penting, serta menciptakan pekerjaan," katanya.
