IKN Hanya Dihuni 2 Juta Jiwa? Kepala Otorita, Bambang Susantono Ingin Mewujudkan Loveable City di Indonesia

- 18 Februari 2024, 17:36 WIB
IKN hanya dihuni 2 juta jiwa meski wilayahnya empat kali lebih luas dibanding Jakarta
IKN hanya dihuni 2 juta jiwa meski wilayahnya empat kali lebih luas dibanding Jakarta /Dok: https://www.menpan.go.id/

BERITASUKOHARJO.com - Telah diadakan Seminar Nasional pada 17 Februari 2024 dengan tema “Masa Depan Jakarta Pasca IKN Tantangan Lingkungan dan Kompetisi Global City” dalam rangka Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Candi Bentar Hall, Jakarta.

Seminar tersebut dihadiri oleh narasumber berkompeten seperti Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono, Direktur Perencanaan Makro Otorita IKN Agustomi Masik, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Sri Hayati, Ketua DPD REI Jakarta Arvin Iskandar, dan Direktur Regional I Kementerian PPN/Bappenas Abdul Malik S. Idris.

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari tayangan langsung kanal YouTube PEMPROV DKI JAKARTA, Bambang Susanto memberikan gambaran IKN dengan menampilkan perkiraan kondisi dan susunan fasilitas yang akan dicapai di tahun 2024.

Baca Juga: Resep Perkedel Bondon, Sajian Sedap yang Cocok Jadi Menu Makan Siang Hemat!

Namun, dari sekian aspek yang disampaikan oleh Bambang Susanto, pernyataan mengenai jumlah penduduk IKN yang hanya dihuni oleh 2 juta jiwa untuk mewujudkan loveable city di Indonesia menuai berbagai tanggapan.

Mengapa Hanya 2 Juta?

Pada seminar tersebut, Bambang Susanto menjelaskan bahwa pembangunan IKN memiliki 5 tahap. Tahap I (2022-2024) merupakan tahap yang mana terjadi pemindahan untuk fungsi pemerintahan prioritas dengan jumlah penduduk sekiranya 260 ribu jiwa.

Tahap II (2025-2029) meliputi pembangunan area inti IKN, termasuk perluasan jaringan transportasi, permukiman, dan pengembangan kawasan riset dan talenta.

Tahap III (2030-2034) meliputi pembangunan progresif, termasuk untuk utilitas terintegrasi, kawasan industri, dan penguatan kota cerdas.

Baca Juga: Mau Batalkan Tiket Kereta Api? Begini Cara Membatalkannya via Access by KAI

Tahap IV (2035-2039) membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota untuk percepatan pembangunan Kalimantan.

Dan terakhir, tahap V (2040-2045) yang paling menarik, mengokohkan reputasi sebagai “Kota Dunia untuk Semua” dengan jumlah penduduk sekiranya 1,911 juta atau hampir 2 juta jiwa.

“Ini 4 kali luas Jakarta, ya. Tapi penduduknya paling 2 juta. Kenapa? Kita gamau ngulangin apa yang terjadi di kota-kota Indonesia yang over capacity,” ujarnya dalam seminar tersebut.

Over capacity di sini memiliki pengertian melebihi dari kapasitas lingkungan dan sumber daya yang ada untuk memenuhi hidup yang baik.

Bambang Susanto juga menjelaskan bahwa perencanaan untuk menjadikan IKN sebagai loveable city (kota yang dicintai), ia bersama tim mempelajari negara Finlandia yang dianggap merupakan negara paling bahagia penduduknya.

Baca Juga: Jurus Ampuh dalam Belajar Efektif, Para Pelajar Harus Tahu Ini! Simak yuk

Lantas apa yang terjadi di Jakarta sebagai ibukota lama? Menurut Bambang Susanto, Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan finansial Indonesia.

Berbeda dengan IKN, Bambang Susanto menjelaskan berfungsi sebagai 2 yaitu sebagai pemerintah daerah khusus juga sebagai kementerian dan lembaga.

“Pertama kali di Indonesia ini. Ada gubernur setingkat menteri, menterinya kayak gubernur ngurusin pemda (pemerintah daerah),” ujarnya menambahkan.

Respon Netizen?

Berdasarkan penyampaian Bambang sebelumnya, Indonesia masih berada di tahap awal dalam pembangunan IKN.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Tanpa Ungkep, Dijamin Gurih Meresap, Cocok untuk Menu Buka Puasa, Sat-Set Buatnya!

Kabar mengenai jumlah penduduk yang hanya 2 juta kemudian menjadi pembicaraan di media sosial Twitter/X yang sebagian besar sangat menyayangkan hal itu terjadi.

Sdh berbusa2 ndukung IKN eh gak boleh masuk ... wkwkwkw Yg miskin dilarang masuk IKN!” tulis @asf********.

Namun, di samping beberapa komen yang mengaku tidak setuju keputusan tersebut, ada pula yang berusaha berpikir positif bahwa adanya IKN dapat memperluas lapangan pekerjaan.

katanya kalau ada ikn, banyak lowongan pekerjaan. yah doakan aja lah bubuhannya, makin banyak lapangan pekerjaan,” tulis akun @rcxo*****.

Baca Juga: Lee Kang-In Sempat Diisukan Ribut dengan Son Heung-Min saat Gelaran Piala Asia: Saya Benar-Benar Minta Maaf

Ada pula yang bertanya-tanya mengenai ketentuan 2 juta penduduk di IKN. Seperti akun @TvN****, ia mengandai-andai bagaimana jika penduduk di sana melanjutkan keturunan, akankah beberapa orang harus keluar dari sana untuk mempertahankan jumlah 2 juta penduduk itu tadi?

Jadi misal nih ada seorang 50 pejabat di IKN punya anak baru lahir dalam kurun waktu 1 tahun otomatis sudah melebihi kuota 2jt jiwa, berarti ada 5 orang yang harus keluar dari IKN pada saat itu,” tulisnya.

Mau bikin kota layak huni dan dicintai, tapi hanya terbatas untuk 2 juta jiwa? Ga boleh beranak pinak atau bawa sodara?” tulis @Ardian**** turut mempertanyakan hal yang sama.***

Editor: Klara Delviyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x