4. Rilis Jelang Pemilu 2024
Film Dirty Vote dirilis pada 11 Februari 2024, atau pada masa tenang kampanye jelang Pemilu 2024.
Seperti dijelaskan di paragraf awal, Dandhy sang sutradara mengungkapkan bahwa dia ingin menjadikan film ini sebagai bentuk edukasi untuk masyarakat sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Baca Juga: WAJIB TAHU! Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Makan Kurma? Begini Manfaat dan Risikonya
“Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tetapi hari ini saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara,” kata Dandhy.
5. Respons Bawaslu
Banyak pihak yang menilai film Dirty Vote sebagai kampanye hitam (black campaign) jelang Pemilu 2024.
Namun, Bawaslu justru menyarankan masyarakat untuk segera menonton film dokumenter tersebut.
"Kita menyarankan untuk segera ditonton karena ini menjadi autokritik terhadap proses penyelenggaraan pemilu di kita (Indonesia)," kata anggota Bawaslu Lolly Suhenty di kawasan Gambir, Jakarta.
Menurut Lolly, ia menjadikan kritik dari film dokumenter itu aebagai bagian refleksi dan evaluasi.
"Tetapi dalam konteks kinerja Bawaslu, maka kami tentu saja siap mempertanggungjawabkan seluruh kinerja yang sudah dilakukan dalam konteks penanganan pelanggaran yang kemudian dibidik dalam film itu," ujarnya.