Baca Juga: Apa yang Harus Dibawa ke TPS saat Pencoblosan Pemilu 2024? Siapkan Berkas-Berkas Penting Berikut
Bono menempuh pendidikan tinggi di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dengan mengambil jurusan Seni Pedalangan dan program pascasarjana Penciptaan Seni minat Pewayangan Nusantara.
Hidup sedari kecil dalam lingkungan keluarga dalang serta pendidikan formal di bidang seni karawitan, telah mengembangkan keterampilan Bono dalam berbagai peran, termasuk sebagai pengrawit, dalang, penata musik, komponis, dan penulis naskah.
Sebagai seorang seniman yang berasal dari latar belakang seni tradisi, Bono berhasil memperluas cakrawala kreativitasnya dengan menggabungkan unsur-unsur budaya tradisional dan kontemporer.
Keahliannya terlihat dalam kemampuannya mengatur ulang komposisi gending-gending klasik sehingga membentuk karakteristik baru yang lebih dramatis dalam karya-karyanya.
Berbagai ide kreatifnya tercermin dalam hasil karyanya, seperti menciptakan variasi baru dalam komposisi gending untuk pertunjukan Wayang Kancil, Wayang Sandosa, Wayang Wahyu, dan Wayang Multimedia.
Tak mengherankan, rekan seniman sejawatnya menyebutnya sebagai 'pengrawit edan' atas keberaniannya dalam bereksperimen dan mencipta.
Atas kiprahnya di dunia seni, Bono menerima Satya Lencana Budaya dari Lembaga Kebudayaan Jawa, Anugerah Seni dari Mendikbud RI (1996).
Mengutip dari akun LinkedIn seniman kenamaan Solo satu ini dan Instagram @isi_surakarta, Beliau adalah seorang purna dosen Program Studi Teater di ISI sejak tahun 1978 hingga akhirnya pensiun sekitar 5 tahun lalu di usia ke 65.