Hal itu terjadi karena peningkatan permintaan selama bulan Ramadhan yang diperkirakan berlangsung mulai tanggal 22 Maret sampai 20 April 2023.
Menjelang Ramadhan pada tahun 2019, Indonesia telah mengimpor bensin sebesar 400.000 b/d dan 300.000 b/d sebelum Ramadhan pada tahun 2020.
Pada tahun 2021, volume impor bensin naik menjelang Ramadhan menjadi 365.000 b/d dan 380.000 b/d pada tahun 2022 untuk persiapan Ramadhan.
Pengurangan volume impor bensin oleh Pertamina Indonesia ini dikarenakan adanya keterlambatan permintaan domestik karena kenaikan harga BBM yang ditetapkan pada tahun 2022.
Karena daya beli dan permintaan masyarakat lebih berkurang, pembelian berjangka untuk impor bensin juga terkena dampaknya secara berkelanjutan.
Sejauh ini, Asia-Pasifik menjadi pembeli terbesar bahan bakar minyak yang menyebabkan penundaan kargo bensin yang berjangka dalam proses pengiriman selama paruh kedua 2022 menuju tahun 2023.
Hal ini juga berdampak pada beberapa tender Pertamina karena menunda pengiriman berjangka pada bulan Februari sampai Maret 2023.