Adapun maladaptive daydreaming adalah kondisi pada seseorang yang tak jarang melamun secara hiperbola hingga mengabaikan sekitarnya.
Hal ini didukung oleh Jurnal Psikologi Islam yang menjelaskan bahwa maladaptive daydreaming ini merupakan aktivitas melamun yang akan mengganggu interaksi sosial.
Gangguan maladaptive daydreaming ini memiliki peran kompensasi mengatur kebutuhan pribadi yang tidak terpenuhi.
Individu yang merasa tidak penting akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pribadinya melalui melamun, tetapi itu hanya sementara dan tinggal menunggu waktu akan menjadi lebih buruk.
Seseorang dengan gangguan mental maladaptive daydreaming disebabkan oleh pengalaman menyakitkan atau trauma di masa lalu.
Ketika melamun, orang cenderung akan menyia-nyiakan waktunya untuk melamunkan mimpi-mimpi yang luas serta akan terus berfantasi.
Padahal, fantasi itu sendiri hanya bersifat sementara dan justru tak diwujudkan oleh mereka pada kehidupan konkret.
Pelamun maladaptive akan cenderung melihat dirinya yang kurang berharga daripada orang lain dan juga sulit percaya untuk mengandalkan orang lain di kondisi tertentu.
Baca Juga: Puding Boba Kekinian, Bentuknya Cantik dan Mewah Tapi Ekonomis, Jadi Takjil Buka Puasa Enak Banget