Tawaran tersebut datang dari Korea, Dubai, Swiss hingga London. Hal tersebut menegaskan bahwa kopi asal Jawa Barat digemari oleh penikmat kopi dari seluruh dunia.
Dewi menambahkan bahwa Jawa Barat pasti menyambut tawaran tersebut terutama potensi kopi asal Jawa Barat sudah diminati dunia internasional.
Sebagai buktinya sebanyak 1200 cangkir kopi asal Jawa Barat diseruput habis oleh pecinta kopi dari berbagai negara dari benua Eropa sampai Afrika.
Untuk bisa menjawab tawaran tersebut, tentu produsen kopi di Jawa Barat harus mampu terus mengembangkan kualitas kopi sesuai permintaan pasar internasional, packaging yang menarik dan mampu menjaga pasar untuk menjemput potensi yang semakin besar kedepannya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Gangguan Internet Tri, Alasan Tri Mantab Banget Menjadi Trending di Twitter
Selain mempromosikan produk kopi, Pemda Provinsi Jawa Barat pun ikut mengenalkan potensi wisata desa kopi.
Lebih dari 30 negara potential buyer dari Eropa, arab, Afrika dan tawaran pameran dari Amerika, Korea, Dubai, London hingga Swiss.
Salahsatu hasil dari program unggulan Provinsi Jawa Barat yakni One Pesantren One Product atau OPOP adalah Coffee OPOP yang biji kopinya berasal dari Ponpes At Taslim Pangalengan, Kabupaten Bandung. Biji Kopi tersebut merupakan biji kopi terbaik yang diolah menjadi Coffee OPOP.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji mengungkapkan bahwa kopi yang diikutsertakan dalam pameran tersebut telah melalui proses kurasi biji kopi terbaik dari Jabar.
Baca Juga: MXGP SAMOTA 2022 Jadi Ajang Promosikan Nusa Tenggara Barat sebagai Sport Tourism