Hilangnya Keanekaragaman Hayati Patut Diwaspadai Bersama

- 22 Mei 2022, 15:16 WIB
Ilustrasi keanekaragaman hayati
Ilustrasi keanekaragaman hayati /Freepik.com/pikisuperstar

BERITASUKOHARJO.com - Hilangnya keanekaragaman hayati seharusnya menjadi perhatian kita bersama, bukan per individu atau perhatian kelompok tertentu.

Keanekaragaman hayati adalah laju pada berbagai jenis spesies tumbuhan dan hewan di planet ini.

Keanekaragaman hayati menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia sehari-hari demi masa depan kita bersama. 

Sudah seharusnya kita mewaspadai akan kepunahannya keanekaragaman hayati yang telah menyediakan jasa ekosistem, pangan, udara, air, dan banyak manfaat lainnya yang mempengaruhi kehidupan manusia.

Baca Juga: Pertama Kali Mengunjungi Kota Solo dan Ingin Hangout? Ini Dia 6 Rekomendasi Mal di Solo

Dilansir BeritaSukoharjo.com dari SCMP, keanekaragaman hayati di dunia ini telah menurun dengan cepat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan iklim, eksploitasi, sumber daya alam yang berlebihan spesies invasif, polusi, serta hilangnya habitat.

Adapun perkiraan kepunahan spesies setiap tahunnya antara 10 ribu hingga 100 ribu spesies. Hilangnya habitat merupakan faktor utama berkurangnya keanekaragaman hayati di bumi.

Selain itu, mamalia, burung, ikan, amfibi, dan reptil tercatat berkurang 68% sejak tahun 1970.

Baca Juga: 7 Julukan Menarik dari Para Penggemar untuk Suga BTS, Apa Saja?

Kepunahan terus meningkat jika dibandingkan zaman dulu, bahkan tercatat 100 kali lebih cepat. Keanekaragaman hayati banyak memengaruhi umat manusia. 

Sebab, keanekaragaman flora dan fauna di planet ini telah menyediakan banyak kebutuhan manusia.

PBB sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas masyarakat dunia mengatakan, orang sangat bergantungan pada keanekaragaman hayati, tetapi mereka tidak menyadari serta mengabaikan.

Baca Juga: Victor MasterChef Baper Masak Bersama Ayu Ting Ting

Keanekaragaman hayati memengaruhi segala bidang dari produksi pangan, pencegahan penyakit, hingga kesehatan pengaruhi perubahan iklim.

Selain itu, juga ikut berkontribusi pada mata pencaharian, pariwisata, pertanian. Langkah menghadapi krisis global oleh pihak yang berwenang seluruh dunia mulai mengambil tindakan memperbaiki ekosistem.

Dalam konferensi keanekaragaman hayati PBB yang diadakan Oktober lalu, 195 negara-negara berjanji akan mengembalikan spesies yang hilang di tahun 2030. 

Baca Juga: Ditanya Mengenai Hubungan dengan Vanessa Angel, Begini Respon Prof Bambang

Adapun faktor penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, yaitu hilangnya habitat, pencemaran tanah, udara dan air, perubahan iklim, eksploitasi tanaman dan hewan, adanya spesies pendatang, industrial pertanian dan hutan, serta fragmentasi.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah