Ia diketahui melemparkan body vest berwarna loreng yang diduga mengandung bom sehingga mau tak mau, petugas pun harus melakukan tindakan tegas.
"DPO teroris tersebut melakukan tindakan melemparkan body vest berwarna loreng ke anggota pos sekat yang diduga bom," papar Dedi.
"Akhirnya, anggota melakukan tindakan tegas kepolisian terhadap DPO teroris sehingga DPO teroris meninggal dunia."
Hingga berita ini ditulis, Satgas Madago Raya mengaku masih terus melakukan pengejaran terhadap anggota yang tersisa.
Dari informasi yang diberitakan, setidaknya ada tiga orang anggota dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur tersebut yang dalam pengejaran dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Ketiganya adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, dan Suhardin alias Hasan Pranata. ***