SUKOHARJOUPDATE - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengunjungi koban predator seks HW.
Dalam kunjungannya itu, Bintang, berdialog langsung dengan 13 korban predator seks.
Bintang meminta pemerintah daerah untuk melakukan penanganan secara komprehensif terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan Listrik Pulau Jawa, Bank Pembangunan Asia Suntikan Pinjaman Rp8,7 Triliun ke PLN
Ia juga menekankan pentingnya upaya pencegahan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Melihat kasus-kasus belakangan ini, monitoring dan evaluasi menjadi penting. Sejauh mana pengawasan dari lembaga terkait. Jangan sampai kita seperti pemadam kebakaran. Kasus-kasus seperti ini hulunya yang harus kita selesaikan, sehingga pencegahan menjadi satu hal yang penting,” ujar Menteri Bintang dalam rilis yang diterima Sukoharjoupdate.com (Jaringan Pikiran-Rakyat Media Network) Selasa 14 Desember 2021.
Tak hanya itu, Bintang meminta kepala daerah untuk tidak menutup mata terkait kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Baca Juga: Total Korban Meninggal Erupsi Gunung Semeru Capai 48 Jiwa, Puluhan Alat Berat Didatangkan
“Saya mengapresiasi Pemerintah Daerah yang telah mengawal kasus ini. Artinya, ketika terdapat kasus-kasus kekerasan seperti ini, pimpinan daerah tidak boleh menutup mata, jangan hanya mengandalkan penanganan dari pusat,” ungkap Menteri Bintang.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Agung Kim Fajar Wiyati Oka, sepakat perlu dilakukannya pengetatan proses pemberian izin pendirian Lembaga Pendidikan, seperti Pondok Pesantren.
"Kemudian dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan dari pesantren-pesantren tersebut," tutur Agung.