SUKOHARJOUPDATE - Korban predator seks HW ternyata tidak pernah mendapatkan raport saat berada di Madani Boarding School Cibiru, Kota Bandung.
"Permasalahannya adalah mereka saat di pondok itu nggak ada dokumen apapun, rapot gak ada, ijazah nggak ada,"papar Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma, usai melalukan doa bersama di Kementerian Sosial terkait maraknya bencana di Indonesia, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat berjudul,'Risma Sebut Korban Predator Seks HW Tidak Terima Rapor hingga Ijazah Saat Berada di Asrama, Selasa 14 Desember 2021.
Ia menambahkan bila dirinya telah memerintahkan pada Plt Dirjen Resos Kemensos Harry Hikmat untuk berkoordinasi dengan Kementerian PPPA dan KPAI.
Saat ini kata dia, Kemensos berusaha membantu untuk mengurus semua kebutuhan administrasi para korban sehingga bisa pindah ke sekolah lain.
Risma juga menyebutkan kalau pihaknya akan membantu bagaimana memulihkan kembali psikilogis korban yang mungkin terganggu, sampai mereka bisa hidup normal.
Salah satunya, ia meminta agar terhadap korban dilakukan hipnoterapi. "Karena itu berat traumanya," ujarnya.
Baca Juga: Total Korban Meninggal Erupsi Gunung Semeru Capai 48 Jiwa, Puluhan Alat Berat Didatangkan
Diketahui, pemerkosaan yang dilakukan HW terhadap belasan santriwati itu sudah terjadi sejak tahun 2016, namun baru terungkap ke publik pada tahun 2021.