Perbedaan buku jilid I yang dikeluarkan 2008 dengan jilid II yang dilaunching di Sukoharjo. Buku pertama menguraikan beberapa operasi yang dilakukan setelah reformasi hingga 2008.
"Di buku yang sekarang ini ada indeks story dari para senior dan juga operasi-operasi dari 2008 sampai sekarang yang mana sudah bisa dibuka sebagian," tuturnya.
Baca Juga: Cegah Jatuh Korban, Samapta Polres Sukoharjo Pangkas Pohon Rawan Tumbang di Pinggir Jalan Raya
Menurut Danjen, anggapan masyarakat bahwa pasukan baret merah Kopassus itu hebat tidaklah benar. Yang benar adalah karena mereka terlatih dengan keras dan menerapkan displin tinggi.
"Siapapun bisa masuk menjadi prajurit Kopassus, asal mau berlatih dan berusaha dengan keras serta punya semangat tinggi," tegas pria yang baru saja mendapat promosi sebagai Pangdam Iskandar Muda ini.
Melalui buku jilid II, ia tidak saja bercerita soal pertempuran tapi juga bagaimana soal pendekatan kemanusiaan, membangun profesionalitas dan bagaimana organisasi Kopassus dapat sesuai dengan perkembangan zaman.
"Dan ke depan Kopassus tetap menjadi organisasi yang menarik untuk mengabdi bagi negara. Kopassus akan selalu hadir sebagai solusi bagi bangsa ini, bukan sebagai masalah," tandasnya.***