Jawab Ancaman Kapal Militer China di Laut Natuna, Prabowo Boyong Kapal Perang Jenis Fregat Asal Inggris

- 19 September 2021, 06:00 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. /Dok. Kemhan

SUKOHARJOUPDATE - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad secara tegas mengatakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto telah menjawab ancaman yang telah dikirimkan negara China di Laut Natuna.

Jawaban yang diberikan Menhan Prabowo Subianto atas ancaman yang diperlihatkan negeri Tirai Bambu dengan mengerahkan angkatan perang mereka, yaitu dengan membawa pulang teknologi kapal perang canggih jenis fregat tipe Arrowhead 140 dari Inggris.

Politisi asal Partai Gerindra ini optimis dengan melihat jawaban dari Indonesia, dengan membawa pulang teknologi kapal perang canggih jenis fregat tipe Arrowhead 140 dari Inggris, angkatan laut China akan gemetar dan akan berpikir dua kali untuk wira-wiri di lautan Natuna lagi.

Baca Juga: Luhut : Indonesia Tidak Bego-bego Amat Menangani Covid 19

"Yakinlah angkatan laut China akan gemetar melihat fregat tipe Arrowhead 140 berpatroli di lautan Indonesia, dan akan berpikir dua kali untuk wira-wiri di lautan Natuna lagi," papar Dasco seperti diberitakan Pikiran-Rakyat dengan judul "Menhan Prabowo Bawa Kapal Perang Fregat dari Inggris, Sufmi Dasco: Yakinlah China Akan Gemetar".

Menurut Dasco, Fregat yang dimiliki sekarang ini adalah jenis kapal perang ringan dengan kecepatan tinggi dan kemampuan manuver yang dilengkapi teknologi militer canggih terkini.

"Fregat tipe Arrowhead 140 bikinan Inggris yang teknologinya dibawa pulang Prabowo adalah kapal perang ringan tercanggih yang ada sekarang," ujar Sufmi Dasco.

Baca Juga: Begini Reaksi Menko Luhut Binsar Saat Ditanya Pergantian Cat Pesawat Kepresidenan

Selain itu, Dasco menyampaikan dengan kesepakatan antara Prabowo dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris memberikan alih teknologi kepada PT. PAL, produsen kapal laut Indonesia, untuk bisa memproduksi ratusan, bahkan ribuan fregat canggih ini.

Dengan adanya kapal Fregat ini, Dasco mengungkapkan kerja sama ini akan menciptakan ratusan kapal fregat dan yakin dengan adanya kapal itu akan membuat China takut berkeliaran di Indonesia.

"Yakinlah angkatan laut China akan gemetar melihat fregat tipe Arrowhead 140 berpatroli di lautan Indonesia, dan akan berpikir dua kali untuk wira-wiri di lautan Natuna lagi," kata Dasco.

Baca Juga: Prabowo Maju Lagi Menjadi Capres 2024?

Lebih lanjut, dia mengatakan Arrowhad 140 tersebut dipersenjatai dengan rudal-rudal anti pesawat, juga torpedo anti kapal selam.

Tak hanya itu, dengan spesifikasi tersebut mampu membuatnya memberikan pertahanan terhadap ancaman udara dan laut.

Kemudian, dia juga menjelaskan kapal tersebut memiliki kemampuan untuk menjadi kapal induk mini bagi helikopter angkatan laut baik untuk misi antar-jemput personel maupun misi penyelamatan SAR (search and rescue).

Baca Juga: Respon Sikap China Ingin Kuasai Laut Natuna, Inggris Kirim Kapal Induk Queen Elizabeth

Sementara itu, kemarin, Jumat, 17 September 2021, TNI AL mengerahkan lima kapal perang (KRI) secara bergantian untuk mengamankan Laut Natuna Utara menyusul kabar mengenai munculnya sejumlah kapal perang China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada Senin lalu.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah mengatakan 5 KRI tersebut akan bergantian melakukan patroli sehingga bisa memantau kapal-kapal yang masuk perairan Indonesia.

"Secara bergantian paling tidak ada tiga atau empat KRI berada di laut sementara lainnya melaksanakan bekal ulang," kata Arsyad Abdullah dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Kisah Nelayan Jerigen Bengkulu Gunakan Peralatan Seadaannya Menantang Maut Menangkap Gurita di Samudera Hindia

Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Anadolu Agency, TNI AL juga akan melakukan patroli udara untuk memastikan situasi di Laut Natuna Utara yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.

Demikian, Arsyad Abdullah menyatakan TNI AL akan tegas dalam melindungi kepentingan nasional di wilayah Indonesia sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

"Sehingga tidak ada toleransi terhadap berbagai bentuk pelanggaran di Laut Natuna Utara," kata Pangkoarmada I itu,

Baca Juga: Gowes Bersama Jajaran PjU, Kapolres Sukoharjo Sambangi Warung Soto Mantan Napiter

Demikian, dia memastikan saat ini perairan Laut Natuna Utara aman terkendali.

"Dalam mengamankan laut Natuna utara dituntut kehadiran KRI selalu ada 1 X 24 jam di wilayah tersebut." katanya.***(Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat)

Editor: Bramantyo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x