Tak Tega Lihat Kondisi Garuda Indonesia, Putri Gus Dur Yenny Wahid Putuskan Mundur

14 Agustus 2021, 17:58 WIB
Pesawat Garuda Indonesia. /REUTERS

SUKOHARJOUPDATE - Putri mendiang almarhum Presiden RIke 4, Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid memutuskan mengundurkan diri dari Jabatannya sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia yang telah dipercayakannya sejak 22 Januari 2020.

Keputusan Putri Gus Dur nomer dua dari jabatannya sebagai Komisaris PT Garuda Indonesia mengejutkan publik. Bahkan Mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhie M Massardi itupun sampai bereaksi dengan keputusan mundurnya Yenny Wahid dengan "mencolek"Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil.

Alasan Yenny Wahid sendiri menyerahkan jabatannya pada pihak BUMN dikarenakan kondisi maskapai berplat merah dalam keadaan sekarat.

Baca Juga: Hadapi Kekuatan Global, Siti Fadilah Blak-blakan Puji Jokowi Dibandingkan Anies Baswedan Tangani Covid-19

Yenny Wahid mengaku tak bisa menutup mata melihat pedapatan maskapai kebanggaan Indonesia itu mengalami penuunan pendapat yang cukup drastis. Apalagi kondisi tersebut diperparah dengan hantaman pandemi Covid-19.

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com berjudul "Garuda Indonesia 'Sekarat', Yenny Wahid Pilih Mundur, Mantan Jubir Gus Dur 'Colek' Kiai Said Aqil" pengunduran Yenny Wahid sebagai Komisaris PT Garuda Indonesia itu diumumkan secara resmi melalui konten video yang kemudian diunggh ke twitter

"Akibat pandemi, maskapai kebanggaan kita, @IndonesiaGaruda mengalami penurunan pendapatan drastis,"ungkap Yenny sambil memperlihatkan penyerahan surat pengunduran dirinya dari Garuda Indonesia.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Optimis Target 8,9 Juta Warga DKI Jakarta di Vaksin Tercapai

Dengan niat mengurangi beban negara, Yenny Wahid menyatakan diri mundur jadi posisi komisaris independen.

"Untuk penghematan biaya, saya memutuskan mengundurkan diri dari posisi komisaris independen," katanya.

Dia pun sangat berharap keputusannya bisa membantu meringankan beban keuangan Garuda. "Semoga hal ini bisa membantu meringankan Garuda," ujar Yenny.

Baca Juga: Jokowi Berharap Indonesia Menjadi Raja Pengembangan Mobil Listrik, Fadli Zon : Benahi Dulu Mobil Esemka

Berikut pernytaan Yenny Wahid dalam video berdurasi 1,30 menit:

"Hari ini saya datang ke kementerian BUMN untuk resmi menyampaikan surat pengunduran diri saya dari Garuda Indonesia, maskapai kebanggan kita semua. Memang sedih sekali, tapi ini adalah upaya kecil saya untuk bantu Garuda agar bisa melakukan efisiensi dan menekan biaya-biaya yang mungkin selama ini terus membebaninya, sehingga Garuda ke depannya bisa terus diselamatkan dan bisa mengudara dengan perkasa, mohon doanya yah," kata Yenny dalam video.

Said Aqil "dicolek" Mantan Jubir Gus Dur

Mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhie M Massardi lantas "mencolek"Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil saat menanggapi mundurnya Yenny Wahid dari Garuda.

Adhie Massardi menilai langkah Yenny Wahid dengan sadar mengajukan mundur dari jabatan Komisaris Independen Garuda Indonesia harus ditiru tokoh NU lainnya yang menjabat komisaris BUMN seperti Said Aqil.

Adhie Massardi mengatakan, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj yang duduk sebagai Komisaris PT Kereta Api Indonesia sebaiknya ikut mundur.

Baca Juga: Kaukus Perempuan Parlemen Dukung KSAD Jenderal Andika Perkasa Hapus Test Keperawanan Calon Prajurit Kowad

Lantas dia menuding, Menteri BUMN Erick Thohir sengaja membawa masuk tokoh-tokoh NU hanya sebagai bumper kerugian BUMN.

“Seperti Ketua PBNU Kiai Said di PT KAI, kemudian Yenny di Garuda, yang menjadi bumper ini kan yang menjadi sorotan yang ada orang NU, padahal semua BUMN itu merugi,” ungkapnya.

Dalam kondisi negara keteteran Pandemi Covid-19, Adhie mengaku sudah lama menyarankan tokoh NU mundur diri dari pemerintahan.

Baca Juga: Ingat, Kemenag Stop Terbitkan Buku Nikah Fisik Mulai Agustus Ini

Dia melihat keberadaan tokoh NU, khususnya yang duduk sebagai komisaris BUMN yang menurutnya tidak memberikan keuntungan lebih baik mundur daripada menjadi mudarat.

“Waktu itu saya sudah mengusulkan agar teman-teman NU menarik diri dari pemerintahan, karena tidak membawa keuntungan, uangnya tidak seberapa tapi mudaratnya itu besar sekali,” terang Adhie Massardi dalam akun pribadinya pada Jumat 13 Agustus 2021.

Dalam kondisi saat ini, kata Adhie, secara garis besar perusahaan di bawah BUMN dalam kondisi merugi.

Baca Juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Serahkan 1 Ton Telur dan Daging Ayam Beku untuk Isoter Klaten

“Semua BUMN itu merugi karena dikorupsi sama tata kelola yang ngaco, kemudian Erick sebagai Menteri BUMN tidak memiliki kapasitas untuk mengurusi BUMN jadi orang-orang NU itu hanya dipakai sebagai bumper,” ujar mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid itu.*** (Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat.com)

 

Editor: Bramantyo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler