BERITASUKOHARJO.com - Pekalongan terkenal sebagai Kota Batik. Tidak banyak yang tahu ternyata Kota Batik ini juga memiliki wisata kuliner yang cukup unik daripada daerah lainnya.
Uniknya dari kuliner makanan khas Pekalongan ini tidak hanya dari segi rasa atau bahan dasarnya melainkan juga namanya yang unik-unik.
Bahkan, kamu bisa temukan berbagai pilihan wisata kuliner khas dari yang berkuah hingga sate-satean pun ada, lho.
Pesona Kota Batik, Pekalongan, dalam kulinernya dapat menjadi salah satu alasan kamu bertandang ke kota ini.
Icip-icip kuliner khas daerah Pekalongan dijamin nggak bakal bikin nyesel deh. Daripada semakin penasaran, yuk simak artikel berikut.
Dikutip BeritaSukoharjo.com dari berbagai sumber, berikut 4 wisata kuliner makanan khas Kota Batik, Pekalongan, yang wajib kamu coba.
1. Pindang Tetel
Makanan khas Pekalongan pertama adalah pindang tetel. Diketahui pindang tetel adalah makanan khas yang berasal dari Desa Ambokembang, Kedungwuni, Pekalongan.
Masyarakat Ambokembang banyak menanam kluwek, dan di suatu waktu mereka hendak memanfaatkan hasil bumi kluwek dari daerah mereka tersebut.
Dari cerita dahulu, awalnya masyarakat mencoba memadukan kluwek dengan tempe dan tahu. Namun, ternyata rasa masakan yang dihasilkan kurang sedap. Lalu, diubahlah menggunakan daging dan ternyata rasa yang dihasilkan cukup sedap.
Dinamakan pindang tetel ternyata bukan karena berbahan dasar ikan seperti namanya melainkan berasal dari daging. Nah, lalu mengapa dinamakan pindang tetel?
Nama pindang tetel merupakan kata singkatan yaitu ‘paling enak daging tetel’. Tetel sendiri berarti daging yang digunakan di tetel atau dipotong kecil-kecil.
Masakan ini mirip seperti rawon, memiliki warna cokelat kehitaman hasil dari bumbu rempah kluwek. Namun, pindang tetel memiliki kuah lebih encer dan lebih berlemak daripada rawon.
Pindang tetel biasanya disajikan bersama dengan kerupuk usek yang digoreng dengan menggunakan pasir.
2. Tauto
Makanan khas selanjutnya yaitu Tauto. Apa itu tauto? Tauto adalah soto khas Pekalongan. Nama tauto merupakan hasil dari gabungan kata, tauco dan soto.
Nah, inilah yang menjadi ciri khas pembeda soto khas Pekalongan dengan soto daerah lainnya.
Soto khas Pekalongan atau tauto ini menggunakan bahan tambahan yaitu tauco. Tauco memberikan sentuhan rasa asam dan aroma yang khas serta memberikan warna pekat pada kuah tauto sehingga beda dari soto kebanyakan yang biasanya berkuah bening.
3. Nasi Megono
Nasi Megono merupakan nasi putih yang disajikan dengan nangka muda yang lembut dicacah halus dan dimasak dengan campuran parutan kelapa serta kecombrang, dan bumbu-bumbu khas yang sedap dan menggugah selera.
Campuran urap nangka tersebut langsung disajikan di atas nasi putih dan juga dapat ditambahkan ikan teri sebagai penambah aroma.
Rasa gurih nasi megono sangat cocok disajikan dengan lauk apapun seperti telur puyuh bacem, tahu bacem, atau bakwan goreng.
4. Sapitan
Nah yang ke-empat ini ada sapitan. Sapitan merupakan sate berbahan daging sapi yang ditumbuk atau dihaluskan dan kemudian disajikan seperti sate sunduk.
Sekilas seperti sate lilit, tapi berbentuk gepeng. Sate sapitan disajikan dengan dijepit menggunakan tusuk sate dari bambu yang kemudian dibelah menjadi dua lalu ujungnya dikunci dengan batang daun pepaya.
Sate sapitan dapat dijumpai di warung–warung lesehan yang biasanya juga menjual nasi megono. Sate ini biasa disajikan sebagai lauk pelengkap ketika menikmati nasi megono khas Pekalongan.
Demikian 4 makanan khas Pekalongan yang wajib kamu coba jika bertandang ke Kota Batik ini.***