Network
BERITASUKOHARJO.com - Saat ini sedang viral di media sosial sosok pendakwah muda yang tampan, berwajah mirip dengan oppa-oppa Korea bernama Dennis Lim.
Pembawaan yang tenang dan cara berdakwahnya yang sejuk dengan bahasa yang mudah dimengerti membuat Dennis Lim sering mendapatkan tawaran sebagai pendakwah di banyak tempat.
Siapa yang menyangka proses hijrah Dennis Lim melalui banyak cerita yang bisa dijadikan pelajaran bagi semua orang. Satu hal yang mengagetkan, ternyata dia pernah jadi seorang bandar judi.
Dennis Lim lahir tahun 1991 merupakan pemuda keturunan Tionghoa yang berasal dari Bogor. Selalu dikira mualaf, tapi Dennis membantah, seperti disampaikannya di podcast Arie Untung di kanal YouTube CERITA UNTUNGS.
“Bukan mualaf, ayah yang mualaf, ibu saya muslim,” katanya sebagaimana dikutip BeritaSukoharjo.com.
Walaupun bukan mualaf, Denis mengakui sangat terlambat belajar tentang Islam.
“Saya tinggal di rumah nenek 2 tahun, nenek beragama Budha, di situ ada meja abu, sembahyang, makan babi. TK sampai SMA di sekolah Katolik. Telat belajar Islam. Baru belajar Islam setelah meninggalkan Thailand tahun 2017,” jelasnya lagi.
Merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, pria ini mengaku mengenal judi dari ayahnya yang juga bandar judi. Sampai pada suatu saat ayahnya mengalami kebangrutan dan mempunyai hutang di mana-mana.
Sebagai anak pertama, Dennis diminta oleh orang tuanya melunasi hutang yang sangat banyak karena mereka sudah tidak sanggup lagi.
Saat itu, Denis mendapatkan tawaran pekerjaan judi online di Thailand dengan gaji yang besar untuk saat itu. Itulah awal mulanya dia masuk ke dunia perjudian di Thailand.
Selama kariernya di dunia perjudian, Dennis selalu menghasilkan uang yang sangat banyak. Bahkan ketika berumur 25 tahun dan menjadi bandar judi di Thailand, dia memperoleh pendapatan mencapai Rp800.000 per bulan.
Ketika ditanya Arie Untung, kenapa meninggalkan itu semua padahal sebagai manusia dengan uang sebegitu banyaknya, dia akan mendapatkan segalanya.
Baca Juga: Ide Jualan Takjil Ekonomis Untung Selangit, Pangsit Daun Pedas Manis, Renyah di Luar, Empuk di Dalam
“Dikira jika punya itu bikin happy, tapi setelah punya malah tidak bikin tenang,” jawabnya.
Ketika ditanya rasanya, dia mengibaratkan rasanya itu seperti kita kekenyangan kemudian ada yang menaruh nasi kotak lagi. Rasa yang didapat bukan nikmat tapi malah eneg dan ingin muntah.
Apalagi saat itu dia melihat teman-teman bahkan atasan-atasannya pemilik kasino yang berpenghasilan Rp8 miliar per bulan, hidupnya depresi, makan tidak nikmat, tidak bisa tidur, dan hanya bisa tidur jika sudah minum pil tidur dan selalu membawa senjata kemana-mana.
Jika ditanya apa yang membuat dia ingin berhijrah, pria yang merupakan suami dari Yunda Faisyah ini menjawab hanya ingin tenang dan bahagia menjalani hidup.
Ternyata dengan uang banyak tidak memberikan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidupnya.
Walaupun mengalami kegelisahan, Dennis mengaku tidak berani keluar dari dunia judi karena takut tidak punya apa-apa jika dia kembali ke Indonesia.
Kajian ustad AA Gym lah yang membuat dia berani meninggalkan dunia judi dan kembali ke Indonesia.
Selama berada di Indonesia, Dennis mulai belajar Islam. Pada tahun 2019 ketika ada Program Kadar Dakwah di Daarut Tauhid, salah satu yayasan milik AA Gym, dia ikut mendaftar dan lulus.
Saat ini Dennis yang merupakan kader Daarut Tauhid bersama istrinya dan rajin mengadakan pengajian.
Bagi Dennis, jalur dakwah merupakan cara dia menebus dosanya kepada Allah SWT karena telah banyak melakukan maksiat.
“Berada di jalan dakwah karena merasa punya hutang pada Allah. Merasa banyak dosa. Seperti firman Allah dalam surah Fatir Ayat 45, 'dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan hukumannya, sampai waktu yang telah ditentukan'. Yang ngomong punya dosa, layak dimatiin, tapi kok masih hidup. Allah masih kasih kesempatan,” jelasnya.
Bagi yang masih berada di dunia judi, Dennis berpesan, keberhasilan seorang penjudi adalah ketika dia berhenti. Jangan menunggu diberhentikan oleh Allah SWT karena itu lebih menyakitkan dan menghinakan dibanding kesadaran berhenti sendiri.***
