BERITASUKOHARJO.com - Sebuah survei yang diselenggarakan oleh The Organization for Economic Cooperation and Development atau OECD pada tahun 2019 lalu, menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara dengan tingkat literasi terendah di dunia.
Ini adalah sebuah fakta yang sangat memprihatinkan, yang mana banyak anak-anak kini lebih memilih bermain game atau media sosial di smartphone daripada membaca buku. Fakta inilah yang mungkin menjadi salah satu alasan Wahyudi menjadi seorang pegiat literasi di Wonogiri.
Wahyudi, seorang pria berusia 42 tahun yang berasal dari Desa Tirtosuworo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri ini adalah pegiat literasi yang berhasil mendapatkan banyak penghargaan berkat perjuangannya meningkatkan literasi di Wonogiri, khususnya daerah Giriwoyo.
Simak kisah inspiratif Wahyudi, sang pegiat literasi Wonogiri yang berjuang dari nol dengan merogoh kocek pribadi untuk membangun perpustakaan bernama Rumah Baca Sang Petualang.
BeritaSukoharjo.com sudah merangkum sedikit kisahnya dari wawancara langsung bersama Wahyudi via telepon. Simak selengkapnya!
Awal Mula Menjadi Pegiat Literasi
Sebelumnya, Wahyudi bekerja sebagai pekerja lepas di Jakarta. Prihatin akan tingkat literasi atau minat baca yang kurang dari anak-anak dari desa tempat kelahirannya, dirinya memutuskan untuk menjadi pegiat literasi.