Meneladani Optimisme Nenek Moyang dan Mentaati Anjuran Optimistis Rasulullah SAW

- 31 Oktober 2022, 20:35 WIB
Ilustrasi - meneladani optimisme nenek moyang dan anjuran bersikap optimistis dari Rasulullah SAW
Ilustrasi - meneladani optimisme nenek moyang dan anjuran bersikap optimistis dari Rasulullah SAW /Pexels/Andrea Piacquadio

Ada lagi hadits berikut ini:

“Allah Ta’ala berfirman, 'Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR Bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)

Baca Juga: Semua Orang adalah Pemimpin, yang Juga Merupakan Pemecah Masalah

Kalau sikap mental sudah benar, disertai dengan ikhtiar yang baik, maka hasilnya digambarkan oleh nenek moyang dengan beberapa peribahasa berikut ini.

Kebanjiran segara madu. Segara artinya laut atau samudera. Jadi kita akan kebanjiran samudera madu. Maksudnya kita akan mendapatkan banyak sekali kebahagiaan.

Beja kemayangan. Artinya sangat beruntung. Kita akan mendapatkan banyak sekali keberhasilan.

Dan keberhasilan kita bukan hanya berupa harta saja. Kita juga akan mendapatkan kebahagiaan dalam berkeluarga. Berikut ini gambarannya.

Baca Juga: Bolu Gulung Kukus Super Cantik Hanya Pakai 2 Butir Telur, Resep Anti Gagal Bisa untuk Pemula

Lir mimi lan mintuna. Artinya seperti mimi dan kintuna. Itu adalah gambaran pasangan yang abadi dan berbahagia. Jadi kita akan mendapatkan kebahagiaan keluarga.

Kemudian ada lagi gambaran kebahagiaan. Kita akan mampu bersafari ke banyak tempat.

Halaman:

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Sumber: Buku Peribahasa Jawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah