Salat Idul Fitri jatuh pada tanggal berapa? Simak penjelasan nya berikut ini!

- 30 April 2022, 11:58 WIB
ilustrasi Salat Idul Fitri
ilustrasi Salat Idul Fitri /ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp/ANTARA FOTO

BERITASUKOHARJO.com- Di penghujung Ramadhan, dan menuju lebaran sudah tentu menjadi hal yang dinantikan oleh para Umat Muslim di dunia.

Lalu kapan jatuhnya hari Raya Idul Fitri?

Karena penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah yang berbeda, maka penentuan 1 Syawal pasti akan berbeda.

Kementerian Agama RI ( Kemenag), akan menggelar sidang Isbat untuk penetapan 1 Syawal 1443 H pada hari Minggu, 1 Mei 2022 di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama.

Baca Juga: LE SSEERAFIM Tampil Badass di Teaser MV Fearless

Sebelum sidang Isbat ini dilakukan , akan dilaksanakan terlebih dahulu proses pengamatan Hilal di beberapa tempat, yaitu sekitar 99 titik lokasi pengamatan Hilal di Seluruh Indonesia.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyatakan bahwa hisab posisi Hilal saat sidang Isbat awal Syawal 1443 nanti, sudah memenuhi kriteria baru yang telah ditetapkan MABIMS ( Menteri Agama Brunei, Indonesia Malaysia, dan Singapura).

Penetapan hilal ini telah diprediksi bahwa di Indonesia pada tanggal 29 Ramadhan 1443 H dan bertepatan dengan 1 Mei 2022 dengan tinggi Hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

“Artinya, secara penetapan hisab, pada hari tersebut posisi awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS,” jelas Kamaruddin.

Rukyat Hilal akan dikatakan bisa memenuhi kriteria baru MABIMS apabila posisi hilal telah mencapai 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Baca Juga: Berapa takaran zakat Fitrah yang harus dikeluarkan? Simak penjelasan berikut ini!

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin juga menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Isbat ini dengan menggunakan metode hisab dan rukyat.

Yang mana posisi hilal hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah dan kemudian menunggu laporan rukyat dari Indonesia.

“Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal tersebut yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal yang akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk diambil keputusan awal Syawal 1443 H,” ungkap Kamaruddin.

Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar juga menyampaikan terkait penjelasan tersebut dalam pertemuan pakar falak MABIMS pada Kamis, 21 April 2022.

Baca Juga: Ukraina Minta Bantuan Senjata ke Indonesia, Ini Pernyataan Jokowi

Dalam pertemuan tersebut, Kamaruddin menyampaikan bahwa penerapan kriteria baru MABIMS yang diharapkan dapat menciptakan formulasi dan gagasan yang dapat bermanfaat bagi umat Islam di negara-negara anggota MABIMS.

Kamaruddin juga menambahkan, bahwa hasil keputusan sidang isbat nantinya akan disampaikan dalam Konferensi Pers dan ditayangkan secara langsung oleh Channel TVRI.***

 

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah