Bahayanya Tertular Penyakit Frambusia, Yuk, Kenali Gejala dan Tanda-Tandanya, Simak di Sini

- 20 September 2023, 19:31 WIB
Gejala dan Tanda-Tanda Penyakit Frambusia
Gejala dan Tanda-Tanda Penyakit Frambusia /Instagram @puskesmaspadangsari

BERITASUKOHARJO.com - Mungkin sebagian besar dari Anda banyak yang belum tahu tentang penyakit frambusia, frambusia ini merupakan penyakit yang bisa menular.

Namun, tahukah Anda seberapa bahaya penyakit frambusia bagi penderitanya dan seberapa parah penyakit frambusia tersebut?

Nah, artikel ini menjelaskan seberapa bahaya dari frambusia serta bagaimana gejala dan tanda-tanda dari penderita frambusia.

Yuk, langsung saja simak artikel berikut yang dirangkum BeritaSukoharjo.com dari dr. Ambar Aliwardani, Sp.DV dari RSUD Bung Karno Surakarta.

Baca Juga: Bukan Cuma Botol AQUA Bekas, Botol Plastik BIG COLA Juga Bisa Disulap Menjadi Toples Mewah, Unik dan Estetik!

Frambusia merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum pertenue, nama lain dari frambusia antara lain seperti patek, puru, pian, buba, dan parangi.

Lantas, apakah frambusia berbahaya? Dan seberapa bahayakah frambusia bagi penderitanya?

Penularan frambusia bisa melalui instokin kontak di mana bakteri masuk ke tubuh melalui kulit yang luka atau kulit yang tergores atau kulit yang bersentuhan langsung dengan cairan luka penderita frambusia.

Bahaya dari frambusia juga dapat dapat tertular melalui perantara lalat. Jika terkena penyakit frambusia, segera lakukan pengobatan, karena jika frambusia tidak diobati akan menyebabkan kerusakan pada tulang dan bahayanya pada penderita akan menyebabkan kecacatan.

Tak hanya itu, penderita frambusia juga akan mengalami penurunan kualitas hidup pada penderita.

Baca Juga: WOW Pot Bunga Kucing Warna-Warni, Kreasi Galon Bekas Le Minerale atau AQUA Biar Lebih Berguna

 

Gejala Frambusia

Stadium 1:

Terjadi dalam 3 minggu sampai 3 bulan setelah terjadi kontak dengan penderita, gejala yang muncul adalah adanya benjolan yang berkembang menjadi koreng dan luka yang mengeluarkan cairan kekuningan.

Luka yang mengeluarkan cairan kekuningan tersebut khas sekali dihinggapi oleh lalat, luka frambusia tidak nyeri namun sedikit gatal dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa adanya pengobatan.

Biasanya luka ini paling banyak terdapat di area kaki dan dapat juga area wajah, luka akan berbekas berubah menjadi kulit yang cekung dan bisa berwarna putih atau kehitaman.

Baca Juga: LUCU BANGET! Manfaatkan Botol AQUA Bekas Jadi Tempat Pensil dan Vas Bunga, Begini Tutorial Simple-nya

Stadium Laten Dini:

Terjadi selama 2 setengah sampai 4 bulan, dalam gejala stadium laten dini hanya berupa bekas-bekas luka, dan fase ini sangat berpotensi menular dimana bakteri telah masuk dalam saluran darah dan kelenjar getah bening.

Stadium Sekunder:

Penderita stadium sekunder akan mengalami dalam kurun waktu 2 sampai 5 tahun setelah terjadinya kontak, dengan tanda akan muncul koreng dan luka baru serta penebalan telapak kaki.

Selain luka koreng, frambusia stadium skunder akan mengalami demam nyeri sendi dan pembesaran kelenjar getah bening.

Stadium Laten Lanjut:

Akan berlangsung 5-15 tahuns telah terjadinya kontak, pada stadium ini tidak ada gejala apapun dan tidak akan menular, tapi jika tidak diobati akan masuk pada stadium tersia.

Baca Juga: Bunga Hias dari Botol Bekas Le Minerale, Cara Bikinnya Mudah dan Ekonomis

Stadium Tersier:

Stadium tersier merupakan stadium timbul setelah periode stadium laten dengan kurun waktu dari jangka kontak 5 sampai 10 tahun, fase ini terjadi sekitar 10% kasus dari para penderita frambusia.

Gejala yang muncul pada stadium tersier ini yaitu dengan adanya benjolan yang melunak yang menyebabkan kerusakan jaringan di bawah kulit dan menyebabkan kerusakan pada tulang dan mengalami ke catatan, biasanya penderita frambusia stadium tersia ini memiliki tanda pada hidung yang tampak keropos atau benjolan pada sendi.

Cara Pencegahan

- Cuci tangan dengan sabun di air mengalir

- Mandi dua kali sehari dengan sabun

- Hindari bertukar handuk atau pakaian

- Jagalah kebersihan lingkungan

- Hindari kontak dengan para penderita frambusia

- Segera obati penderita atau orang yang sudah kontak dengan penderita

Semoga bermanfaat.***

Editor: Klara Delviyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x