Selain skin to skin contact, penyakit frambusia ini dapat juga ditularkan melalui perantara lalat yang hinggap pada borok penderita frambusia.
Orang-orang yang hidup di sekeliling penderita frambusia akan memiliki risiko tertular atau terkena frambusia lebih besar, terlebih di negara tropis.
Selain itu, masyarakat yang tinggi di daerah padat penduduk dengan kebersihan yang kurang terjamin juga akan memiliki tingkat risiko terkena penyakit ini lebih besar.
Beberapa gejala yang ditunjukkan oleh penderita frambusia antara lain:
Stadium 1
Pada awal stadium ini akan berlangsung selama 3 minggu hingga 3 bulan setelah adanya kontak dengan penderita frambusia.
Gejala yang dapat muncul adalah adanya benjolan yang kemudian membentuk koreng dan luka yang mengeluarkan cairan kekuningan dan sering dihinggapi oleh lalat.
Perlu diketahui bahwa luka stadium 1 ini tidak dirasakan nyeri dan hanya sedikit gatal, serta dapat sembuh tanpa adanya pengobatan dan luka ini akan berbekas menjadi area yang cekung.
Stadium Laten Dini
Pada stadium ini akan memiliki masa 2,5 hingga 4 bulan yang menunjukkan adanya bekas luka yang cekung dan fase ini sangat berbahaya karena bakteri telah masuk dalam saluran darah.