"Batuk yang terkait dengan asma sering kali terjadi pada malam hari atau dini hari. Batuk pada asma disertai dengan sesak napas dan juga bisa berlangsung lama tergantung paparan, seringnya serangan, ataupun beratnya serangan," tutur dr. Oktora
Menurutnya, penanganan dari penyakit ini adalah dengan pemberian reliever (seperti nebulisasi sebagai contohnya) dan kontroler, semua itu diputuskan dokter berdasarkan kriteria tertentu
3. Alergi
Menurut dr. Oktora, batuk alergi bisa dikatakan paling sering ditemui di tempat praktik dokter.
Karakteristik batuknya kadang kala sangat produktif/berdahak dan bisa berlangsung mingguan.
Alergen (pencetus) seperti serbuk sari, debu, bulu binatang peliharaan, atau jamur bisa menyebabkan batuk alergi pada anak.
"Batuk ini bisa disertai gejala, seperti bersin-bersin dan hidung tersumbat. Penanganannya dengan anti alergi dan obat untuk mengurangi gejala batuk atau pileknya."
4. Tonsilitis (Amandel):
Penyebab batuk selanjutnya pada Infeksi tenggorokan atau amandel yang meradang (tonsilitis) bisa menyebabkan batuk pada anak-anak.