BERITASUKOHARJO.com - Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi dari RS Pusat Otak Nasional, dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT mengungkapkan ada beberapa hal yang dapat menghambat penyembuhan kondisi patah tulang. Salah satu penyebabnya adalah merokok.
"Merokok dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan sirkulasi darah, " ucap Adib yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (PABOI) itu dalam sebuah webinar kesehatan pada hari Senin.
Bukan hanya merokok yang dapat menjadi penghambat patah pulang, ada beberapa antara lain seperti pergerakan tulang yang cedera, kondisi kesehatan karena diabetes, gangguan hormon atau penyakit pembuluh darah, fraktur yang berat, rumit dan sudah terinfeksi, serta usia yang sudah lanjut.
Baca Juga: Buya Yahya Wafat. PP Muhammadiyah: Beliau Patut Digelar Bapak Bangsa
"Penatalaksanaan kondisi fraktur pada pasien dengan etiologi penyebab ini maka harus ditangani juga hal-hal yang bisa mempengaruhi penyembuhan fraktur ini," ucap Adib.
Dalam proses penyembuhan tersebut mempunyai risiko gangguan yang dapat dipengaruhi lokasi, jenis fraktur, vaskularisasi, fragmen fraktur, imobilitas, adanya infeksi, penyakit metabolik, nutrisi dan obat-obatan.
Adib juga mengatakan bahwa ada sekitar 10 persen fraktur yang menunjukkan gangguan penyembuhan pada tulang yang patah.
Kasus tersebut yang muncul infeksi terjadi paling banyak pada kondisi fraktur tulang tibia terbuka.
Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Arab Saudi Larang Warganya Berkunjung ke Indonesia