BERITASUKOHARJO.com – Obat antibiotik biasa diresepkan oleh ahli medis atau dokter dengan syarat harus digunakan sesuai petunjuk yang telah ditetapkan. Pasien tidak bisa mengonsumsinya secara sembarangan.
Ketika dipakai sembarangan, antibiotik tidak lagi berperan sebagai obat yang mengobati tubuh. Malahan bisa membuat munculnya efek samping yang tidak diharapkan. Hal ini akan merugikan diri sendiri.
Apalagi akses untuk mendapatkan obat-obatan, salah satunya antibiotik, kini semakin mudah. Ada obat yang bisa dibeli di apotek tanpa resep meskipun seharusnya menggunakan resep.
Jika menggunakan antibiotik secara sembarangan, siap-siap dengan efek samping yang akan didapat. Hal ini disampaikan oleh dr. Oktora Wahyu Wijayanto, Sp.A, M.Kes ketika dihubungi oleh redaksi BeritaSukoharjo.com.
Pemakaian antibiotik sebaiknya berkonsultasi kepada tenaga kesehatan atau dokter karena tidak boleh digunakan secara sembarangan, ada risiko kalau tidak mengindahkan hal ini.
Konsekuensi serius terhadap kesehatan perlu menjadi salah satu informasi agar tidak menggunakan antibiotik sembarangan. Ingat, kesehatan tetap yang utama.
1. Resistensi Antibiotik
Penggunaan antibiotik dengan cara tidak rasional akan menyebabkan adanya resistensi atau bisa dianggap bakteri justru memiliki ketahanan terhadap jenis antibiotik yang digunakan.
Ketika digunakan berlebihan, bakteri justru berkembang biak dan membuat dirinya lebih kuat agar terhindar dari efek antibiotik. Antibiotik menjadi kurang efektif atau tidak efektif saat diperlukan untuk mengobati infeksi serius.
2. Efek Samping
Efek samping dari penggunaan antibiotik yang sembarangan akan menimbulkan gangguan pencernaan, alergi, dan yang parah yakni kerusakan organ.
Risiko efek samping yang dirasakan akan semakin tinggi jika menggunakan antibiotik tanpa indikasi jelas atau tanpa pengawasan tenaga medis.
3. Biaya Kesehatan Meningkat
Sejalan dengan penggunaan antibiotik yang tidak tepat, biaya kesehatan akan meningkat untuk mengobati efek samping yang mungkin terjadi.
Apalagi jika pasien sudah mengalami resistensi antibiotik, rumah sakit tentu akan mengeluarkan dana lebih untuk mengatasi. Misalnya untuk pemeriksaan kultur bakteri dan pemakaian antibiotik yang lebih tinggi golongannya.
4. Merusak Bakteri Baik
Tubuh memiliki bakteri baik alami yang membantu pencernaan dan melindungi dari infeksi. Namun, bakteri ini bisa menjadi sasaran antibiotik sehingga rusak.
Menggunakan antibiotik secara sembarangan tidak hanya membunuh bakteri penyebab infeksi, melainkan membunuh bakteri baik juga.
5. Meningkatnya Infeksi Nosokomial
Kasus penggunaan antibiotik tidak rasional di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain akan meningkatkan risiko infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh saat berada di rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Risiko yang akan terjadi yakni tingkat kesulitan meningkat dalam pengobatan dan adanya komplikasi.***