Kenali Frambusia, Penyakit Kulit yang Bisa Rusak Tulang. Simak Informasi Lengkapnya..

20 September 2023, 13:44 WIB
kenali frambusia, penyakit kulit dari bakteri ini /dinkes.ntbprov.go.id

BERITASUKOHARJO.com - Penyakit frambusia atau biasa dikenal sebagai pian atau yaws dalam bahasa Inggris adalah penyakit yang berasal dari infeksi bakteri Treponema pallidium pertenue.

Penyakit frambusia ini menyerang kulit, tulang, dan sendi pada manusia dan bisa ditularkan melalui media tertentu yang harus kamu simak.

Simak informasi frambusia secara lengkap yang sangat berguna untuk mencegah dan mengenali frambusia dari tanda atau gejala yang muncul di bawah ini.

Berdasarkan informasi mengenai frambusia yang didapatkan BeritaSukoharjo.com dari RSUD Bung Karno Surakarta, berikut beberapa hal yang bisa kamu perhatikan.

Baca Juga: Sulap Botol Bekas Jadi Lampu Hias Mewah Estetik, Cara Buatnya Simpel dan Tanpa Biaya

Penyakit frambusia ini memiliki nama lain yakni penyakit atek, puru, pian, buba, hingga ada yang menyebutnya penyakit parangi.

Frambusia adalah penyakit kulit menular yang apabila terlambat terobati akan dapat menyebabkan kerusakan tulang yang bisa menyebabkan penderita mengalami kecacatan pada tubuh.

Penyakit frambusia ini dapat ditularkan secara skin to skin contact atau apabila kulit menyentuh secara langsung penderita frambusia yang dapat meningkatkan kemungkinan bakteri dapat tertular.

Bakteri Treponema pallidium pertenue ini akan dapat memasuki tubuh melalui kulit yang luka atau tergores ketika bersentuhan langsung dengan luka penderita.

Baca Juga: Kreatif Banget! Ternyata Botol AQUA Bekas Bisa Jadi Pot Tanaman Hidroponik Cantik Ini, Cocok Buat di Kebun

Selain skin to skin contact, penyakit frambusia ini dapat juga ditularkan melalui perantara lalat yang hinggap pada borok penderita frambusia.

Orang-orang yang hidup di sekeliling penderita frambusia akan memiliki risiko tertular atau terkena frambusia lebih besar, terlebih di negara tropis.

Selain itu, masyarakat yang tinggi di daerah padat penduduk dengan kebersihan yang kurang terjamin juga akan memiliki tingkat risiko terkena penyakit ini lebih besar.

Beberapa gejala yang ditunjukkan oleh penderita frambusia antara lain:

Baca Juga: AUTO KAYA! Bikin Celengan Cantik dan Keren Ini dari Botol AQUA Bekas Bisa Sering Menabung dan Hemat, deh

Stadium 1

Pada awal stadium ini akan berlangsung selama 3 minggu hingga 3 bulan setelah adanya kontak dengan penderita frambusia.

Gejala yang dapat muncul adalah adanya benjolan yang kemudian membentuk koreng dan luka yang mengeluarkan cairan kekuningan dan sering dihinggapi oleh lalat.

Perlu diketahui bahwa luka stadium 1 ini tidak dirasakan nyeri dan hanya sedikit gatal, serta dapat sembuh tanpa adanya pengobatan dan luka ini akan berbekas menjadi area yang cekung.

Stadium Laten Dini

Pada stadium ini akan memiliki masa 2,5 hingga 4 bulan yang menunjukkan adanya bekas luka yang cekung dan fase ini sangat berbahaya karena bakteri telah masuk dalam saluran darah.

Baca Juga: Punya Galon Bekas Air Mineral seperti AQUA atau Le Minerale di Rumah? Manfaatkan Saja Jadi Kerajinan Begini

Stadium Sekunder

Perlu diingat bahwa stadium ini muncul selama 2,5 hingga 5 tahun yang ditandai dengan munculnya koreng atau luka baru dengan penebalan pada kulit telapak kaki.

Pada stadium ini juga diikuti dengan adanya nyeri sendi, demam, serta pembesaran kelenjar getah bening.

Stadium Laten Lanjut

Stadium ini akan berlangsung selama 5 hingga 15 tahun dan tidak ada gejala dan tidak menular, tapi apabila tidak diobati akan menyebabkan penderita masuk dalam stadium tersier.

Stadium tersier dapat terjadi setelah 5 hingga 10 tahun dan tubuh dapat mengalami benjolan di bawah jaringan kulit, serta penderita dapat mengalami kecacatan.

Baca Juga: DIY Kerajinan Botol Bekas AQUA Menjadi Tempat Pensil Mewah, dari Barang Bekas Jadi Barang Berkelas!

Maka dari itu, kamu bisa mencegah penyakit ini dengan pola hidup yang sehat dan bersih, seperti cuci tangan dengan air mengalir, mandi dengan sabun, serta menghindari kontak dengan penderita.***

Editor: Datu Puan Absa

Tags

Terkini

Terpopuler