BERITASUKOHARJO.com - Penyakit psoriasis vulgaris adalah salah satu penyakit kulit yang ditandai dengan pertumbuhan kulit yang cepat dan tampak merah, tebal, dan bersisik.
Penyakit kulit ini merupakan penyakit kulit kronis dan diderita oleh banyak orang dengan rentang usia berapapun, tapi puncak penderita psoriasis vulgaris adalah usia 16 hingga 22 tahun dan 57 hingga 60 tahun.
Apakah psoriasis vulgaris ini menular? Simak penjelasan langsung yang dikutip secara eksklusif oleh BeritaSukoharjo.com dari dr. Dina Febriani, Sp. D.V.E.
Kondisi kesehatan penderita psoriasis vulgaris ini tentunya mengalami ketidakstabilan metabolisme dalam tubuh, bahkan kondisi ini bisa masuk dalam kondisi autoimun.
Baca Juga: Kenali Lebih Dekat! Apa itu Penyakit Psoriasis Vulgaris, dan Bagaiman Cara Pengobatannya?
Kondisi autoimun yang menyebabkan psoriasis vulgaris ini dikarenakan sel salah mengartikan sel kulit sehat menjadi sebuah ancaman dan menimbulkan peradangan.
Biasanya psoriasis vulgaris ini muncul di area seperti siku dan lutut serta nampak bersisik.
Tidak perlu panik ketika terdapat kerabat dekat mengalami psoriasis vulgaris karena memang tipe psoriasis ini adalah yang paling banyak terjadi bahkan hingga 90 persen.
Dikatakan oleh dr. Dina Febriani, Sp. D.V.E, psoriasis vulgaris memiliki beberapa tipe derajat, mulai dari ringan, sedang, dan berat yang dihitung menggunakan indeks skor PASI.
Baca Juga: Resep Cemilan Favorit Bocil, Dijamin Langsung Ludes, Siap-Siap Bakal Sering Bikin Sempol Tahu
Nilai yang didapatkan dari indeks tersebut dihitung dari area tubuh mulai kepala, badan, ekstremitas superior dan inferior, derajateritema, indukrasi dan skuama, hingga luas permukaan tubuh.
Penyakit psoriasis vulgaris ini juga merupakan penyakit kulit yang tidak menular, jadi penderita tidak seharusnya dijauhi oleh masyarakat sekitar.
Maka dari itu perlu untuk mengetahui pengobatan dan edukasi pasien, berikut beberapa edukasi pasien yang disampaikan oleh dr Dina Febriani, Sp. D.V.E.
Pertama, kunci dari keberhasilan pengobatan psoriasis vulgaris adalah pasien dan keluarga pasien yang memberikan dukungan.
Kedua, pasien psoriasis vulgaris harus mengetahui dan sadar bahwa adanya terapi tidak bisa menyembuhkan penyakit tersebut, tetapi hanya akan mengontrol kondisi lebih baik.
Ketiga, dukungan moral dan harus ditunjukkan untuk pasien, terlebih psoriasis vulgaris adalah penyakit yang banyak dijumpai dan tidak menular.
Keempat, pasien wajib mengetahui berbagai pilihan terapi, efek samping yang akan didapatkan, hingga hasil yang diharapkan oleh pasien.
Kelima, edukasi untuk pasien yang penting untuk dilakukan adalah dengan mendiskusikan adanya kemungkinan terhadap faktor penyebab eksaserbasi.
Itulah beberapa hal yang bisa dijadikan untuk edukasi pasien terhadap pengobatan psoriasis vulgaris dari dr. Dina Febriani, Sp. D.V.E. Semoga bermanfaat!***