Menengok Keramatnyata Wisata Religi Batu Tapak Nata di Lereng Gunung Merapi

- 26 Februari 2022, 23:07 WIB
Gerbang, sebagai pintu masuk untuk melakukan perjalanan wisata spiritual Batu Tapak Nata.
Gerbang, sebagai pintu masuk untuk melakukan perjalanan wisata spiritual Batu Tapak Nata. /sukoharjoupdate/Honggo/

“Disebut Batu Tapak Nata, karena masing-masing batu itu ada jejak telapak kaki manusia,” ujar Yoto Warnolagi.

Bapak berputra dua ini mengisahkan, kedua batu tersebut memang dipercaya merupakan petilasan keramat. Dipercaya bekas jejak dari kaki pasangan Raja Paku Buwono X Surakarta dan permaisurinya.

Baca Juga: Latih Taktik, 1500 Prajurit Kodam IV Diponegoro Terlibat Perang Kota di Karanganyar

Alkisah, pada masa keemasan raja PB X sering mengadakan tedakan (sidak), dengan bentuk aktivitas jalan-jalan memantau kebun kopi yang terhampar di lereng Merapi.

Agar lebih nyaman, maka sang raja membangun sebuah pesanggrahan di sekitar kebun kopi. Pesanggrahan itu berada di desa Pracimaharjo.

Suatu hari beliau dan permaisuri kehujanan saat melihat lokasi kebun kopi. Akhirnya mereka berteduh di sebuah tebing gua.

Baca Juga: Tradisi Mondosio, Ritual Rebutan Ayam Warga Lereng Gunung Lawu

Tanpa disangka raja dan permaisuri ini, masing-masing menginjak sebuah bongkahan batu yang sama.

“Dan ajaibnya, saat masing-masing satu telapak kaki menapak (menginjak) batu itu menimbulkan jejak atau cetakan telapak kaki pada permukaan batu,” kisahnya.

Lebih mengherankan, padahal bongkahan batu itu sebenarnya cukup keras. Namun saat terinjak kedua kaki pasangan raja Trah Dinasti Mataram ini seakan-akan menjadi lunak.

Halaman:

Editor: Bramantyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah