"Akhirnya kami mengambil peluang jambu kristal ini, karena dari hasil penelusuran masih sangat jarang, atau belum banyak yang menanam di sekitar sini," ucapnya.
Pada awal menanam jambu kristal, ia mengaku masih bingung dengan prospek buah yang ditanamnya ini. Soal pemasaran hasil panen hingga menentukan harga juga masih mengalami kesulitan.
Baca Juga: Tak Pernah Nikmati Gaji Walikota, Gibran Rakabung Blak-Blakan Kerap Nombok Uang Pribadi
"Waktu itu belum terpikirkan apakah untuk tempat wisata atau untuk apa. Awalnya juga susah, hasil panen kami tawarkan ke sejumlah 'bakul' (pedagang-Red) juga nggak laku," kenangnya.
,
Namun dengan kesabaran Surono, serta belajar dari sejumlah orang yang berpengalaman, lambat laun kebun dengan luas sekira 2 hektar ini mulai mendatangkan hasil.
"Kami juga berpikir bagaimana caranya menarik pembeli datang ke sini. Makanya kami bikin infrastruktur membuat jalan setapak di tengah area kebun jambu kristal," sambungnya.
Dari upaya perbaikan sedikit demi sedikit itu, pada perjalanan tahun kedua, kebun jambu kristal Surono baru menampakkan hasilnya.
"Alhamdulillah, sampai sekarang sudah berjalan empat tahun membudidayakan jambu kristal disini. Namanya agrowisata kebun jambu kristal Larasati Garden," paparnya.***