Cerita Guru SD di Sukoharjo, Sukses Kelola Agrowisata Jambu Kristal setelah Berulang Kali Gagal ( bagian 1)

- 24 September 2021, 08:34 WIB
Surono, guru SD di Polokarto Sukoharjo kini berhasil kelola kebun jambu kristal jadi agrowisata
Surono, guru SD di Polokarto Sukoharjo kini berhasil kelola kebun jambu kristal jadi agrowisata /Sukoharjo Update / Nanang Sapto Nugroho


SUKOHARJOUPDATE - Surono (52) warga Desa / Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, adalah contoh orang yang sukses mengelola kebun jambu kristal setelah berulang kali gagal menanam beberapa jenis komoditas tanaman.

Pria yang berprofesi sebagai guru di salah satu Sekolah Dasar (SD), dan kini baru saja dipercaya menjabat Kepala SD Negeri 1 Polokarto ini, tak kenal menyerah sebelum akhirnya berhasil merintis budidaya jambu kristal.

Semula lahan berlokasi dekat hutan pohon karet Alaska di Dusun Tengklik, Desa/Kecamatan Polokarto yang dikelolanya bersama sang istri, ditanami pohon tebu namun terus merugi seiring perjalanan waktu.

Baca Juga: Tempuh Restorative Justice, Polres Sukoharjo Selesaikan Kasus Perusakan Nisan di Makam Muslim Polokarto

"Dulu itu kami bertani secara konvensional. Pertama kali menanam tebu tapi terus merugi karena habis untuk membayar tenaga kerja, dan panen pun agak susah," tuturnya saat ditemui, Kamis 23 September 2021.

Gagal dengan tanaman tebu, Surono beralih menanam jagung. Namun, ternyata juga gagal karena tingginya biaya perawatan, dan harga jagung dipasaran jatuh sehingga ia kembali merugi.

"Kemudian kami mencoba tanaman buah. Pertama kali yang kami tanam adalah pisang, namun ternyata juga banyak kendalanya, hasilnya kurang memuaskan dan harganya juga jatuh," ungkapnya.

Baca Juga: Cek TMMD Reguler ke-112, Tim Wasev PJO Mabes TNI AD Apresiasi Kinerja Kodim Sukoharjo

Dari kegagalan demi kegalan itu, Surono kemudian berpikir mencari ide menanam buah yang pohonnya dapat bertahan lama serta jenis buahnya masih jarang ditemui di Sukoharjo dan wilayah sekitarnya.

"Akhirnya kami mengambil peluang jambu kristal ini, karena dari hasil penelusuran masih sangat jarang, atau belum banyak yang menanam di sekitar sini," ucapnya.

Pada awal menanam jambu kristal, ia mengaku masih bingung dengan prospek buah yang ditanamnya ini. Soal pemasaran hasil panen hingga menentukan harga juga masih mengalami kesulitan.

Baca Juga: Tak Pernah Nikmati Gaji Walikota, Gibran Rakabung Blak-Blakan Kerap Nombok Uang Pribadi

"Waktu itu belum terpikirkan apakah untuk tempat wisata atau untuk apa. Awalnya juga susah, hasil panen kami tawarkan ke sejumlah 'bakul' (pedagang-Red) juga nggak laku," kenangnya.
,
Namun dengan kesabaran Surono, serta belajar dari sejumlah orang yang berpengalaman, lambat laun kebun dengan luas sekira 2 hektar ini mulai mendatangkan hasil.

"Kami juga berpikir bagaimana caranya menarik pembeli datang ke sini. Makanya kami bikin infrastruktur membuat jalan setapak di tengah area kebun jambu kristal," sambungnya.

Baca Juga: Semangat Atlet Peparnas XVI 2021 asal Sukoharjo, Fisik dan Usia Bukan Halangan untuk Terus Berprestasi

Dari upaya perbaikan sedikit demi sedikit itu, pada perjalanan tahun kedua, kebun jambu kristal Surono baru menampakkan hasilnya.

"Alhamdulillah, sampai sekarang sudah berjalan empat tahun membudidayakan jambu kristal disini. Namanya agrowisata kebun jambu kristal Larasati Garden," paparnya.***

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah