Konon, Gunung di Perbatasan Jateng-Jatim ini Dahulunya Berasal Dari Dasar Laut Sebelum Muncul Kepermukaan

21 November 2021, 15:00 WIB
Gunung Lawu diyakini dahulunya berasal dari dasar laut sebelum muncul ke permukaan /Sukoharjoupdate/Bramantyo

SUKOHARJOUPDATE - Keindahan Gunung Lawu tetap menjadi pesona dan daya tarik tersendiri bagi para pecinta Gunung Lawu.

Namun, dibalik keindahan alamnya, gunung yang termasuk dalam Seven Summits of Java (Tujuh Puncak Pulau Jawa) dan Gunung dipercaya sebagai yang tertua di Pulau Jawa ini menyimpan sejuta misteri.

Banyak yang belum mengetahui bila Gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur ini dahulu kalanya bernama Wukir Mahendra.

Baca Juga: Dihadiri Undangan Terbatas, 12 Finalis Idola Greget Soloraya 2021 Tampil Diiringi Orkestra

Tak ada catatan ataupun kearifan lokal yang menjelaskan sejak kapan nama Gunung itu berubah dari Wukir Mahendra menjadi Gunung Lawu.

Bagi masyarakat Jawa, Gunung Lawu diyakini porosnya pulau Jawa ini, termasuk kedalam pegunungan purba. Tak heran bila banyak pihak ingin sekali naik kepuncak Gunung Lawu.

Sama seperti Gunung lainnya, kearifan lokal di sekitar Gunung Lawu meyakini bila Gunung Lawu ini pun pernah mengalami erupsi.

Baca Juga: Sukses Gelar Refleksi Milad 109 Muhammadiyah PWM Jateng, UMS Optimis Sambut Muktamar ke 48

Bahkan, erupsi Gunung Lawu yang pertama dan terakhir kali terjadi ini diyakini paling dahsyat dibandingkan Gunung berapi lainnya. Karena letusan super dasyat, itulah, Gunung Lawu berbeda dengan gunung lainnya di Indonesia. Gunung Lawu memiliki tiga puncak yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah

Sayangnya, dalam catatan kegunungapian,di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi DIY, (BPPTK) gunung yang memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl) sejak tahun 1600 lalu tak masuk dalam catatan gunung berapi yang bernah mengalami erupsi.

Tabir misteri Gunung Lawu ini unik dan sangat berbeda dari gunung api lainnya di Indonesia. Dari keterangan para pendaki, diatas puncak gunung lawu ini, banyak sekali ditemukan bebatuan persis bebatuan yang ada di dasar laut.

Baca Juga: Kunjungi Peace Village, Menteri PPA: Desa Damai Bisa Menjadi Program yang Bisa Memberdayaan Perempuan

Polet -biasa dipanggil Pak PO- salah satu pemerhati Gunung Lawu ini membenarkan bila dipuncak Gunung Lawu, banyak sekali bebatuan karang yang sama dengan bebatuan didasar laut.

Menurut Pak PO, batu karang diatas puncak lawu tersebut menandakan bila beribu-ribu tahun saat daratan di bumi ini satu dengan lainnya masih menyatu, Gunung Lawu dahulunya berada didasar laut.

Tak hanya bebatuan karang yang menandakan bila gunung lawu ini dahulunya ada didasar laut, jenis tanaman langka yang ada di gunung lawu, memperkuat analisa bila dahulunya gunung lawu tertutup air sebelum bumi mengalami evolusi.

Baca Juga: Misteri Tiga Makam Serupa Ditengah Perkampungan Padat Penduduk di Lingkungan Keraton Kasunanan

"Menurut cerita dulunya kemungkinan memang benar Lawu berada di dasar laut karena ada badai es. Semua daratan tertutup air, sedangkan Lawu makin lama makin tinggi. Karena perubahan alam itu bisa jadi banyak ditemukan batu karang,"jelas Pak PO,saat ditemui di rumahnya, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu 21 November 2021.

Menurut Polet, gunung Lawu menyimpan seribu misteri. Diantaranya keberadaan kawah Gunung Lawu malah berada sekitar selter II Taman Sari, yaitu Telaga Kuning dan Lembung Silayur. Kawah yang sudah tidak aktif tapi masih sering mengeluarkan bau belerang.

"Dari cerita para leluhur diantara gunung-gunung yang ada, Lawu adalah gunung tertua ditanah Jawa. Itu ada dalam sejarah cerita Babad Lawu dan Banjaran Lawu," jelasnya.

Baca Juga: Asah Kemampuan, 615 Atlet Se Jawa DIY Ikut Turnamen Tenis Meja di Karanganyar

Bukti lain yang menyebutkan bila gunung lawu ini termasuk gunung purba, ditemukan flora dan fauna langka di gunung Lawu. Misalnya cemara gunung, edelweis, anggrek lawu yang banyak diincar kolektor anggrek. Karena jenis tanaman ini hanya ada di Lawu dan Semeru. Untuk binatang, harimau dan elang jawa.

"Di Gunung Lawu, bahkan masih banyak ditemukan hewan-hewan berukuran jumbo (besar), dari jenis tanaman gunung Lawu memiliki banyak tanaman langka," terangnya lebih lanjut.

Bahkan saat mengalami erupsi dahsyat ribuan tahun lalu bisa terungkap kehidupan jaman purba, yang ada di pulau jawa, dari jejak manusia purba yang pernah mendiami tanah Jawa. Contohnya banyak juga ditemukan fosil purba yang sampai saai ini tersimpan rapi di musium Sangiran di Sragen, Jawa Tengah.

Baca Juga: Empat Orang Warga Meninggal Saat Tanah Longsor Menerjang Desa Pagentan Banjarnegara

Keanehan lainnya yang membedakan Gunung Lawu dengan Gunung lainnya di Indonesia ini adannya pasar setan, yakni pasar makhluk gaib. Pada malam tertentu, layaknya pasar nyata, pasar gaib ini ramai seperti pasar nyata.

Oky, salah satu mahasiswa Universitas Swasta di kota Solo menyebutkan aura gaib yang angker mulai lereng, lembah, Pos peristirahatan sampai puncaknya pun sangat terasa. Tetapi bagi pendaki kemistisan itu sudah menjadi hal biasa dan tidak mengherankan lagi.

"Yang paling penting niat kita harus baik. Itu intinya. Insya Allah tidak akan terjadi sesuatu," terangnya.

Baca Juga: MUI Didesak Bubar, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok: Itu Semua Khayalan Bersumber Provokasi

Dibandingkan Gunung lainnya, Gunung Lawu sering terjadi badai kabut atau orang jawa menyebut ampak-ampak (pedut). Menurut kepercayaan masyarakat setempat kabut tersebut sangat berbahaya karena bisa membuat orang jadi tersesat jalan jika nekat menembusnya.

"Sebelumnya sudah mendapat pesan di bawah jika nanti dalam perjalan menemui ampak-ampak (kabut) jangan meneruskan jalan. Berhenti dan bertiarap di tanah cara menghindarinya adalah dengan bertiarap sampai kabut menghilang," terang Oki.

Jika ada yang pendaki yang tersesat, tapi memiliki niat baik, pasti penunggu gunung Lawu yang berupa burung jalak Lawu berwarna kuning akan keluar dan menuntun pendaki untuk mencari jalan keluar yang benar.

Baca Juga: Andalkan Pemain Lokal, Persika Karanganyar Siap Lakoni Babak 10 Besar Liga 3 Jateng: Tak Pilih Lawan

Tak hanya itu saja, keanehan lainnya juga terasa di Gunung Lawu. Apabila terjadi sesuatu misalnya ada yang meninggal di gunung tersebut, maka tanda-tanda aneh akan muncul, berupa kabut tebal di sekitar tempat mayat tersebut berada.

"Saya pernah membantu Tim SAR bersama teman bermaksud untuk melakukan evakuasi korban meninggal di Gunung Lawu. Awalnya tim SAR belum mengetahui dimana posisi korban itu berasal. Disaat itulah muncul kabut misterius berkumpul disatu titik,"ungkapnya.

"Saat kita melihat adanya kabut, kita langsung mengetahuinya kalau korban ada di daerah yang ditutupi kabut. Dan memang benar,dilokasi yang tertutup kabut itulah, korban ada di situ,"Imbuh Oki sambil menyeruput kopi panas untuk menghilangkan hawa dingin.

Baca Juga: Kejam! Dukun Pengganda Uang Racun Bunuh 2 Warga Magelang Gunakan Sianida

Selain itu ada larangan agar tidak menggunakan baju, celana, atau jaket berwarna hijau daun dan masih banyak pantangan yang lainnya.

"Keanehan lainnya itu bagi orang yang pertama kali mendaki puncak Lawu pasti bingung.Di mana puncak Lawu yang sesungguhnya. Puncak Lawu juga penuh mistik, karena letak puncak Lawu justru berada di tengah dan seolah di tutupi,"terangnya.

"Bahkan jika kita membuka goole map di Lawu sebelah barat tertutup cahaya warna kebiruan. Kalau tidak pecaya,silahkan buka Google Map untuk mengetahui dimana Lawu berada,"papar Oki. ***

Editor: Bramantyo

Tags

Terkini

Terpopuler