Tafsir Qur'an Kuno di Karanganyar, Jejak Masuknya Islam di Lereng Gunung Lawu (2)

- 12 September 2021, 16:40 WIB
warga menunjukan salah satu tafsir Al-Quran tertua
warga menunjukan salah satu tafsir Al-Quran tertua /Sukoharjoupdate/Ditya Arnanta

SUKOHARJOUPDATE - Masjid Nurul Huda, masjid pertama dan tertua Dusun Sintru, Desa Doplang, Karangpandan, Karanganyar kala itu didirikan untuk menarik perhatian para warga sekitar agar mau datang belajar agama serta menjalankan ibadah salat lima waktu.

Awalnya masjid itu didirkan tidak jauh dari makam Hasan tafsir, namun dengan berjalannya waktu masjid itu telah mengalami perpindahan sebanyak 3 kali dari tempat awalnya.

Meski sudah mengalami perpindahan sebanyak 3 kali, namun bentuk masjid itu tidak pernah berubah hingga sekarang. Hanya bedanya dulu awal berdirinya beruba dinding bambu namun sekarang sudah di ganti dengan semen.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Masuknya Islam di Lereng Gunung Lawu 2 Abad Silam (1)

"Masjid ini sudah tiga kali kami pindah. Soalnya jumlah jamaahnya terus bertambah, sehingga membutuhkan lokasi yang lebar,"jelas Sulaiman saat ditemui sukoharjoupdate.com, di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu 12 September 2021.

Upaya mendirikan masjid yang dilakukan cukup berhasil dan mampu membawa masyarakat yang tadinya buta tentang agama menjadi mengerti dan mau masuk serta menjalankan ibadah sesuai ajaran agama Islam.

Lama-kelamaan, jumlah orang yang mengaji di masjid tersebut semakin banyak dan akhirnya sang ulama mendirikan sebuah pesantren, tidak jauh dari lokasi masjid.

Baca Juga: Kekeringan Ditengah Pandemi, Warga Wilayah Sukoharjo Selatan Mulai Kesulitan Air Bersih

Pesantren yang didirikan itu berkembang pesat. Jumlah santrinya juga cukup banyak, berasal dari berbagai lokasi di wilayah Karangpandan dan sekitarnya.

Halaman:

Editor: Dita Arnanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x