Banyak Pengendara Berikan Rating Buruk Aplikasi MyPertamina di Google Play Store, Ini Alasannya

3 Juli 2022, 21:58 WIB
Rating aplikasi My Pertamina. /Tangkapan layar Play Store

BERITASUKOHARJO.com - Awal bulan Juli lalu, tepatnya pada 1 Juli 2022 PT Pertamina (Persero) mulai menerapkan pembelian BBM bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina.

Hal ini bertujuan agar memperketat penyaluran BBM bersubsidi di tanah air, MyPertamina baru diwajibkan di 11 wilayah di Indonesia sebagai tahap uji coba.

11 wilayah tahap uji coba MyPertamina berada di lima provinsi berikut: Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.

MyPertamina dikhususkan untuk kendaraan beroda empat, nantinya pengendara harus memindai kode QR ketika bertransaksi.

Telah berlalu dari hari pertama dibukanya pendaftaran MyPertamina sebagian masyarakat mengeluhkan kendala yang terjadi ketika mendaftar dan menggunakan aplikasi tersebut.

Baca Juga: Trending di Twitter! Fajar-Rian Runner-up di Malaysia Open 2022, Kalah dari Ganda Jepang dengan Skor Ini

Keluhan pada aplikasi MyPertamina pengendara curahkan dengan memberi rating atau rating buruk di Google Play Store, toko aplikasi bagi pengguna ponsel Android.

Hingga artikel ini dimuat, aplikasi MyPertamina di Play Store mendapatkan rating sebesar 1,2 dari 5 (tanda bintang) dengan total 220 ribu rating per Minggu, 03 Juli 2022.

Kebanyakan dari pengendara mengeluhkan performa aplikasi yang lambat, berkali-kali gagal mendaftar, bahkan sebagian pengendara tidak dapat menggunakan aplikasi MyPertamina padahal telah terdaftar.

"Tidak berguna, aplikasi selalu crash, bugging dimana-mana dan tidak stabil. Saya pikir aplikasi ini belum siap untuk dirilis ke publik. Oh Pertamina, MYPertamina adalah perangkat lunak yang buruk dan sangat memalukan !!!!!! UNINSTALL OTOMATIS," kata Novita*** dikutip oleh BeritaSukoharjo.com dari Play Store.

"Tidak dapat menggunakan aplikasi ini bahkan dalam tahap register, dan mengapa aplikasi ini memerlukan izin untuk lokasi? Saya pikir aplikasi ini ingin mengetahui aktivitas kami dan mengumpulkan data kami. Kami hanya ingin mengisi bensin, itu saja. Aplikasi yang buruk!," tulis Arbi***

Baca Juga: Akhirnya Rilis! Simak Interview Eksklusif V BTS saat Hadiri Fashion Show CELINE

"Serius dong.. Pemerintah membuat peraturan yang memaksa kami untuk menggunakan aplikasi ini tetapi kalian bahkan tidak mengizinkan kami mendaftar dengan cara yang mudah? Kode OTP tidak terkirim ke nomor saya meskipun saya mencobanya ratusan kali.. Harap periksa kinerja aplikasi Anda sebelum Anda ingin kami menggunakannya," komentar pengendara lainnya.

Tidak berhenti di layanan Play Store saja, keluhan ini juga ramai di kolom komentar media sosial resmi MyPertamina, @mypertamina.

"ini gabisa di klik selesai data sudah komplit sesuai semua. error terjadi kesalahan terus website nya gimana si," keluh akun big*** dikutip oleh BeritaSukoharjo.com.

"Daftar sampai berpuluh2 kali jawabanya selalu terjadi kesalahan harap di coba beberapa saat lagi, uda cape ngetik panjang panjang gitu terus, ah sudahlah," ungkap pengendara lain.

Baca Juga: Makin Memanas! Razman Nasution Akan Lakukan Hal Ini Bila Hotman Paris Ikut Campur Kasus Hukumnya

Selain mengeluhkan performa aplikasi, banyak pengendara yang mempertanyakan keamanan penggunaan ponsel ketika membeli BBM.

Seperti yang diketahui, dahulu terdapat kebijakan harus mematikan ponsel ketika membeli bensin sebab dikhawatirkan memicu ledakan di SPBU.

Kini, malah Pemerintah menganjurkan penggunaan aplikasi MyPertamina yang berarti menyalakan ponsel di area SPBU.***

 

 

 

Editor: Klara Delviyana

Sumber: Play Store Instagram @mypertamina

Tags

Terkini

Terpopuler