Panah tersebut mampu mengejar sasarannya ke manapun dia lari. Jadi, gambarannya persis seperti surface to air missile (rudal darat ke udara) di zaman kekinian.
Gatutkoco tahu kalau Kunto adalah satu-satunya senjata yang bisa menewaskannya. Dia lantas terbang setinggi-tingginya.
Namun, panah Kunto terus mengejarnya dan Gatutkoco tidak bisa menghindar. Hidupnya kemudian berakhir karena terkena panah Kunto.
Itulah gambaran kehidupan Gatutkoco secara singkat. Para cendekiawan menafsirkan kisah hidupnya adalah metafora.
Itu adalah simbol bahwa kesulitan hidup akan menjadikan manusia memiliki kekuatan. ***