Cerita Panji Semirang, Salah Satu Varian Cerita Klasik Panji dari Jawa

- 19 Agustus 2022, 11:12 WIB
Cerita Panji Semirang, Salah Satu Varian Cerita Klasik Panji dari Jawa
Cerita Panji Semirang, Salah Satu Varian Cerita Klasik Panji dari Jawa /perpus.tasikmalayakab.go.id

BERITASUKOHARJO.com - Cerita Panji adalah cerita asli karya anak bangsa Indonesia. Cerita Panji ini bukan impor. 

Cerita Panji sudah tersebar ke berbagai wilayah. Maka cerita ini memiliki banyak sekali versi.

Cerita Panji Semirang ini adalah salah satu varian dari cerita Panji yang berasal dari Jawa. Inilah dia kisahnya secara singkat.

Raja Daha memiliki dua orang putri cantik jelita yaitu Candra Kirana dan Galuh Ajeng. 

Mereka lahir dari dua orang ibu yang berbeda. Candra Kirana lahir dari seorang permaisuri dan Galuh Ajeng dari seorang selir.

Baca Juga: 10 Merk Biskuit Pilihan Terbaik untuk Diet Anda, Kamu Lebih Suka yang Mana?

Sifat keduanya sangat berbeda sehingga mereka tidak akur.  Candra Kirana bersifat baik hati sedangkan Galuh Ajeng bersifat dengki. Dia selalu iri dengan saudaranya.

Candra Kirana dijodohkan dengan  Panji, putra mahkota kerajaan Kediri.  Dia selalu iri dengki kepada  saudaranya.   

Galuh Ajeng lalu bersekongkol dengan ibunya yang bernama Liku mereka meracuni Candra Kirana dan ibunya. 

Tapi hanya ibunya yang memakan makanan beracun sehingga dia meninggal.  Kematian ibunya tentu saja membuat Candra Sedih. 

Panji yang mendengar hal ini lalu memberikan hadiah.  Dia memberi boneka emas kepada Candra dan boneka perak kepada Galuh Ajeng. 

Baca Juga: Tidak Cuma Tape, Sayur Bisa Jadi Isian Gabin yang Enak dan Lebih Sehat, Simak Resep Cemilan Ini Sekarang!

Hal ini memicu iri dengki lagi.  Liku, ibu Ajeng lalu mengadu ke raja.  Dia juga memakai guna guna kepada raja. 

Akibatnya raja marah ke Candra Kirana.  Maka Candra Kirana menjadi sakit hati dan memutuskan pergi dari istana. 

Bersama pengawalnya dia tinggal di sebuah desa.  Dia menyamar menjadi laki laki dan memakai nama Panji Semirang.  Mereka merampok upeti untuk Kediri dan meminta Panji sendiri yang datang mengambilnya.

Panji lalu datang untuk memadamkan perampokan itu.  Panji Semirang tidak melawan karena dia berharap bertemu Panji. 

Tapi sayang Panji tidak mengenalnya karena dia memakai pakaian laki laki.  Panji meneruskan perjalanan ke Daha sambil berkata akan menikah dengan Candra Kirana. 

Baca Juga: Resep Ikan Mujair Asam Manis yang Menyegarkan, Bikin Mata Merem Melek

Ternyata di Daha Panji dinikahkan dengan Ajeng karena Candra Kirana sudah menghilang. Ini tentu saja mengecewakan Panji dan juga Candra Kirana yang mendengarnya. 

Maka Candra pergi ke bibinya yang menjadi petapa. Di sana dia dinasehati dan disuruh menemui pamannya yang menjadi raja di Gegelang. 

Candra Kirana lalu pergi menemui pamannya di Gegelang.  Dia lantas tinggal di sana dan menjadi pemain gamelan. 

Sementara itu Panji yang kecewa dengan Ajeng lalu pergi ke Gegelang. Di sanalah mereka bertemu lagi lalu memutuskan untuk menikah.

Ajeng dan ibunya sangat kecewa dengan pertemuan Panji dengan Candra Kirana. 

Di akhir cerita Panji dan Candra Kirana hidup berbahagia selamanya. Panji Inu Kertapati kemudian menggantikan ayahandanya menjadi raja di Kediri dengan gelar Prabu Anom.

Demikianlah cerita Panji Semirang. Cerita ini masih hidup di kalangan penggemar budaya Indonesia.***

Editor: Klara Delviyana

Sumber: www.dinaskebudayaan.jakarta.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x