Raja Troya lalu memperkuat benteng pertahanannya. Ketika pasukan tentara Sparta datang, pecahlah perang seru. Benteng pertahanan Troya sangat kuat sehigga pasukan tentara Yunani tidak mampu menembusnya.
Kemudian tentara Yunani mendapatkan sebuah taktik brilian. Mereka membangun sebuah patung kuda raksasa dari kayu. Patung itu diserahkan ke pihak Troya sebagai hadiah kemenangan.
Pasukan Yunani lalu berlayar pulang. Pihak Troya kegirangan mengira mereka menang. Patung kuda lalu didorong masuk benteng kota Troya.
Baca Juga: Resep Bubur Suro, Makanan Khas Tahun Baru Islam, Ini Cara Membuatnya!
Ternyata di dalam patung kuda itu berisi banyak pasukan Yunani yang bersembunyi. Ketika malam sudah sunyi mereka keluar dari dalam patung kuda.
Pasukan Yunani lalu menyerang. Tentara Troya lengah karena sama sekali tidak menduga taktik Yunani. Dengan mudah Troya dihancur leburkan oleh Yunani.
Selama ribuan tahun kisah itu dianggap hanyalah sebuah kisah fiksi atau legenda saja. Tapi ada beberapa orang yang meyakini cerita itu adalah peristiwa nyata di masa lalu. Di abad ke delapan belas, minat orang Eropa kepada Yunani kuno mulai tumbuh.
Baru di abad ke sembilan belas seorang pebisnis Jerman bernama Heinrich Schliemann meyakini kebenarannya. Dia menggemari karya Homerus. Dia lantas belajar sendiri arkeologi.
Baca Juga: Resep Rahasia Tahu Isi Sayur yang Gurih, Garing, dan Renyah Tahan Lama, Kamu Harus Cobain!
Dia mencari ke Turki dan dia biayai sendiri penelitiannya. Di Turki ada sebuah daerah bernama Troad di Turki barat laut.