Sejarah Singkat Arsip Nasional Republik Indonesia dari Masa ke Masa

- 11 Juli 2022, 12:37 WIB
Sejumlah dokumen di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
Sejumlah dokumen di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) /PR/Muhammadi Irfan.

BERITASUKOHARJO.com - Jejak Lembaga Kearsipan di Indonesia dibentuk sejak 28 Januari 1892 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Nama dari Lembaga Kearsipan saat itu adalah Landsarchief.

Saat itu ditetapkan jabatan Landsarchivaris yang berkewajiban dalam memelihara arsip-arsip pada masa VOC hingga masa pemerintahan Hindia Belanda.

Pejabat pertama Landsarchivaris adalah Mr. Jacob Anne van der Chijs. Dirinya menjabat hingga tahun 1905.

Setelah itu, Dr. F. de Haan menjabat sejak 1905 hingga 1922, di mana karya-karyanya banyak dipakai sebagai referensi ahli-ahli sejarah Indonesia.

Baca Juga: Resep Rawon Daging Sapi Khas Jawa Timur, Bisa Dijadikan Ide Menu Makan Keluarga

Kemudian E.C. Godee Molsbergen menjabat sejak tahun 1922 hingga 1937. Lalu Dr. Frans Rijndert Johan Verhoeven sejak tahun 1937 hingga 1942. Dirinya adalah pejabat terakhir Landsarchivaris pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Pada masa pemerintahan Jepang, Lembaga Kearsipan berganti dengan sebutan Kobunsjokan.

Namun, pada masa ini tidak mewariskan peninggalan arsip. Lembaga ini berlangsung sejak tahun 1942 hingga 1945.

Setelah kemerdekaan Indonesia, nama tersebut berganti dengan Arsip Negeri sejak tahun 1945 hingga 1947.

Baca Juga: Cara Gampang dan Cepat Memasak Rendang Ala Hurip Budi Riyanti

Akan tetapi, pada tahun 1947 terjadi agresi militer yang pertama oleh Belanda dan berhasil menduduki wilayah Indonesia.

Keberadaan Arsip Negeri dikuasai oleh Belanda dan berganti kembali menjadi Landsarchief.

Pada waktu itu, Prof.W. Ph. Coolhaas menjabat sampai hingga pengakuan kedaulatan Pemerintah Republik Indonesia oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar tanggal 27 Desember 1949.

Tahun 1950 hingga 1959, Lembaga Kearsipan menggunakan nama Arsip Negara. Prof. R. Soekanto sebagai orang asli Indonesia yang pertama kali memimpin Lembaga Kearsipan Indonesia.

Baca Juga: Resep Ayam Bakar Kecap, Makanan Indonesia Favorit Renjun NCT Dream

Setelah enam tahun memimpin, Prof. R. Soekanto digantikan oleh Drs. R. Mohammad Ali. Dirinya adalah sejarawan yang menulis buku Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia.

Berbagai usaha diupayakan agar dapat meningkatkan peran dan status lembaga Arsip Negara.

Hal itu dibuktikan dengan memasukkan Arsip Negara dalam Lembaga Sejarah pada Kementerian PP dan K.

Hal itu ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri nomor 130433/5, tanggal 24 Desember 1957.

Baca Juga: Ingin Kolesterol Stabil Meski Banyak Makan Daging? Simak Resep Ramuan Herbal Ini, Alami dan Sehat

Melalui SK menteri PP dan K nomor 69626/a/s nama Arsip Negara berganti menjadi Arsip Nasional dan berlaku semenjak 1 Januari 1959.

Arsip Nasional juga mengalami perubahan pada tahun 1967 dan ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden melalui Keputusan Presiden 228/1967 tanggal 2 Desember 1967.

Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden No.26 Tahun 1974, Arsip Nasional diubah menjadi Arsip Nasional Republik Indonesia.

Berikut pimpinan Arsip Nasional Republik Indonesia dari masa ke masa yang dirangkum oleh BeritaSukoharjo.com dari halaman Arsip Nasional Republik Indonesia, anri.go.id:

Baca Juga: Resep Roti Goreng Paling Simple dan Enak, Wajib Coba

DR. R. Soekanto (1951 – 1957)

Drs. R. Mohammad Ali (1957 – 1970)

Dra. Soemartini (1971 – 1992)

DR. Noerhadi Magetsari (1992 – 1998)

DR. Mukhlis Paeni (1998 – 2003)

Drs. Oman Sachroni, M.Si. (2003 – 2004)

Drs. Djoko Utomo, MA (2004 – 2009)

M. Asichin, S.H., M.Hum (2010 – 2013)

Dr. Mustari Irawan, MPA (2013 – 2019)

Drs. Imam Gunarto, M.Hum (2021 – sekarang)

Itulah tadi sejarah singkat Arsip Nasional Republik Indonesia dan pimpinan Arsip Nasional Republik Indonesia dari masa ke masa. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Sumber: anri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x