Keraton Surakarta Hadiningrat Terbitkan Al Qur’an Dengan Terjemahan Bahasa Jawa, Ini Sejarahnya!

30 Juli 2022, 15:46 WIB
Kur'an Jawi, kitab suci Al Quran dengan terjemahan Bahasa Jawa, diterbitkan lagi oleh Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta /Klasik Herlambang/Karanganyar News

BERITASUKOHARJO.com - Keraton Surakarta Hadiningrat adalah penerus kerajaan Mataram Islam. Tidak heran kalau Keraton Surakarta Hadiningrat menerbitkan AL Qur’an dengan terjemahannya ke dalam bahasa Jawa.

Ketua Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat, Dra.GR.Ay. Koes Murtiyah mengatakan :

“Maka pada hari ini Jum’at Malam Sabtu tanggal 1 Sura Ehe 1956 atau 29 Juli 2022, dengan mengharap ridha Allah SWT, naskah Kur’an Jawi ini diresmikan oleh Dra. GR.Ay. Koes Murtiyah Wandansari, M.Pd. Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat dengan diberi nama “Kagungan Dalem Kur’an Jawi Keraton Surakarta Hadiningrat”. Semoga bermanfaat dan berkah. Amiin.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Saus Asam Manis ala Chef Ade Koerniawan, Dijamin Bikin Ketagihan!

Penerbitan Al Qur’an ke dalam bahasa Jawa ini  memiliki sejarah yang lumayan panjang. Karya yang disebut Kagungan Dalem Kur’an Jawi Keraton Surakarta Hadiningrat adalah terjemahan dan tafsir al-Qur’an dalam bahasa Jawa versi Keraton Surakarta Hadiningrat.

Para raja Surakarta Hadiningrat sejak Sinuhun PB IV sudah menyusun Serat Wulangreh. Sinuhun PB IX sudah menulis Kidung Sesingir. Sibuhun PB X sudah menyusun Serat Rerepan. Semuanya pada hakekatnya menyampaikan pesan Al Qur’an. 

Berdasarkan semangat itulah maka Sinuhun PB X memerintahkan penerjemahan Al Qur’an ke dalam bahasa Jawa. Tujuannya tentu agar ajaran Islam bisa dipahami dan diamalkan oleh masyarakat Jawa.

Baca Juga: Resep Bolu Gulung Jadul Sederhana, Cemilan Lembut yang Terasa Banget Jadulnya

Sinuhun kemudian PB X memerintahkan Patih Adipati Sasradiningrat IV untuk mengawasi pengerjaan karya ini. Sebagai penerjemahnya ditunjuk K. Raden Bagus Ngarphah, seorang abdi dalem ngulama negari.

Kemudian sebagai editor bahasa ditunjuk Ngabei Wirapustaka atau Ki Padmasusastra. Sebagai penyalin naskah ditunjuk Ki Ranasubaya.

Karya itu terdiri dari tiga volume. Semuanya ditulis dalam huruf Jawa (carakan).   Penerjemahan Al Qur’an ke dalam bahasa Jawa (Kur’an Jawi) selesai dikerjakan pada tahun Alip 1835 dalam kalender Jawa.

Dalam budaya Jawa ada kelaziman menuliskan angka tahun dengan kalimat yang indah yang disebut sengkalan atau kronogram. Tahun selesainya penerjemahan itu dalam bahasa Jawa dituliskan “Tumataning Kawruh Nyalireng Gusti”. 

Baca Juga: Resep Doggie Cookies 3 Bahan, Cemilan Simple Kesukaan Anak-Anak, Lucu dan Enak!

Gusti merupakan simbol angka 1. Nyalireng simbol angka 8. Kawruh simbul angka 3. Tumata simbol angka 5. Cara membacanya dibalik. Jadi maksudnya angka tahun 1835 dalam kalender Jawa. Angka tahun Jawa tersebut bertepatan dengan tahun 1905 Masehi.

Manuskrip karya para empu sastra itu sekarang tersimpan di Perpustakaan Musium Radya Pustaka Surakarta.

Pada akhir tahun 2016 DR.KP.Eddy Wirabhumi SH menginisiasi penerbitan kembali naskah Kur’an Jawi tersebut.  Tujuannya tiada lain untuk menyebarkan pesan Al Qur’an kepada masyarakat luas.

Baca Juga: Rahasia Cara Membuat Sambal Terasi yang Enak, Tahan Lama, dan Anti Basi!

DR.KP.Eddy Wirabhumi Sh lalu membentuk tim ahli untuk menampilkannya dalam edisi modern. Tujuannya untuk mempermudah pembaca sekarang.

Tugas tim ini antara lain: menyandingkan teks terjemah dengan teks Arabnya,    penataan teks antara terjemah dan tafsir dalam tanda kurung dan diletakkan di catatan kaki, penambahan terjemah yang dalam salinan naskah kurang atau terlewat dengan merujuk teks Arabnya (cetak merah), dan catatan lain perbaikan yang diperlukan.

Upaya mulia inilah yang diresmikan dan dikabarkan oleh Ketua Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat, Dra.GR.Ay. Koes Murtiyah alias Gusti Moeng.***

Editor: Choirul Hidayat

Sumber: Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat.

Tags

Terkini

Terpopuler