Cerita Unik, Vaksin Ditunggui Presiden Tukang Pande Besi Bernama Jokowi di Klaten Mengaku Tidak Bisa Tidur

- 13 September 2021, 14:12 WIB
Perajin pande besi Joko Widodo seusai vaksin ditunggui Presiden Jokowi, kembali beraktifitas seperti semula
Perajin pande besi Joko Widodo seusai vaksin ditunggui Presiden Jokowi, kembali beraktifitas seperti semula /Sukoharjoupdate/ Kinan Riyanto /


SUKOHARJOUPDATE - Presiden RI, Joko Widodo hari ini, Senin 13 September 2021 memantau jalannya vaksin door to door atau dari rumah ke rumah. Lokasi yang dipantau salah satunya di Dukuh Ngledok, Desa Segaran, Delanggu, Klaten.

Salah satu warga dari 13 orang yang divaksin hari ini, bernama Joko Widodo (35 tahun). Seusai acara Presiden Jokowi selesai, tak ayal pria yang berprofesi sebagai perajin pande besi, dicari banyak wartawan.

Karena selama acara Presiden Jokowi memantau jalannya vaksin, tidak diperkenankan wartawan mendekat atau berkerumun.

Baca Juga: Ketika Presiden Menunggui Vaksin Tukang Pande Besi Joko Widodo dan Membeli 'Intip' Nenek Tukinah

Tukang pande besi Joko Widodo mengaku tidak bisa tidur begitu diberitahu Presiden Jokowi mau datang ke rumahnya, menunggui vaksin. Yang memberitahu dua hari sebelumnya Kades Segaran, Budi Raharjo.

''Awalnya saya tak percaya kalau Pak Presiden Jokowi akan mendatangi rumah saya dan menunggui saya vaksin,'' kata Joko.

Selang sehari, saat banyak petugas dari TNI, Polri, dan para pejabat mulai ramai di kampungnya, ia mengaku deg-degan. Berbagai perasaan campur aduk.

Baca Juga: Jadi Perdebatan Netizen, Syarat Vaksinasi di Klaten bagi Peserta CPNS Perempuan Berjilbab Wajib Warna Merah

''Saya yang wong cilik begini mosok mau didatangi Presiden? Yo jelas perasaan saya tak karu-karuan, semalaman saya tidak bisa tidur,'' tambah Joko.

Dan ternyata benar, Senin pagi sekitar jam 9, Presiden Jokowi beserta istri, Iriana, benar-benar mengunjungi rumahnya dan menunggui Joko Widodo divaksin.

Dari proses awal screening sampai jarum vaksin ditusukkan, ditunggui Presiden Jokowi sampai selesai.

Baca Juga: Tepis Stigma Negatif, PSHT Sukoharjo Swadaya Bagikan Beras 1 Ton Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi

Dirinya mengaku diajak berbincang-bincang ringan oleh Presiden Jokowi, seputar perkembangan usaha pande besi yang ia geluti.

Saat pandemi seperti saat ini, usahanya jelas terdampak. Penjualannya macet, sehingga perputaran modalnya tersendat. Meski begitu, Joko Widodo takut mengutarakannya kepada Jokowi.

''Saya tidak bisa ngomong banyak tadi, perasaan saya terharu. Siapa yang tidak terharu coba, vaksin ditunggui Presiden Jokowi,'' ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Berencana Pantau Vaksin Door to Door di Klaten dan Sukoharjo

Warga lain menyemangatinya agar tidak menangis saat berhadapan dengan Presiden Jokowi. Ini menjadi pengalaman tak terlupakan di hidup tukang pande besi Joko Widodo.

Saat ditanya sudah berapa lama usaha pande besinya, ia mengaku menggeluti dunia usaha ini sudah 15 tahun. Awalnya usaha ini turun temurun dari nenek moyangnya.

Sebelum pandemi dan masih menggunakan alat manual, ia mempunyai pekerja 19 orang. Saat ini tinggal 4 orang saja yang membantu usahanya, karena sudah terbantu oleh mesin.
Produk yang ia hasilkan berupa arit, parang, cangkul, dan lain-lain.

Baca Juga: Tepis Stigma Negatif, PSHT Sukoharjo Swadaya Bagikan Beras 1 Ton Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi

Harganyapun bervariasi. Dari arit seharga Rp50.000 sampai ratusan ribu tergantung bahannya.

Menurut Kades setempat, Budi Raharjo, Desa Segaran terutama Dukuh Ngledok merupakan sentra kerajinan pande besi yang usianya sudah ratusan tahun.

Namun seiring perkembangan jaman, perajin pande besi lambat laun mulai berkurang. Generasi muda banyak yang tidak minat melanjutkan usaha ini.

Baca Juga: Tafsir Qur'an Kuno di Karanganyar, Jejak Masuknya Islam di Lereng Gunung Lawu (2)

Meski begitu, pihak desa akan tetap mengupayakan agar usaha warisan leluhurnya bisa bertahan di kampung ini selamanya.***

Editor: Kinan Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah