Gunung Merapi Erupsi, Hujan Abu Selimuti 19 Desa di Magelang 

- 11 Agustus 2021, 10:51 WIB
Kabut tebal menyelimuti Gunung Merapi
Kabut tebal menyelimuti Gunung Merapi /Sukoharjoupdate/Bramantyo
 
SUKOHARJOUPDATE - Erupsi Gunung Merapi kembali terjadi. Gunung teraktif di pulau Jawa ini terpantau memuntahkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya pada Selasa (10/8) pukul 20.27 WIB.
 
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. dalam rilis yang diterima, mengatakan hasil olah data sementara Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran tersebut terekam di seismogram dengan aplitudo 55 milimeter dengan durasi 157 detik.
 
Muntahan awan panas dari gunung yang memisahkan empat Kabupaten di dua provinsi ini, Klaten, Boyolali, Sleman dan Magelang ini menunjukan aktivitas Gunung Merapi masih sangat tinggi.
 
 
"Sebelumnya, erupsi juga terjadi pada Minggu 8 Agustus 2021. Kala itu awan panas guguran yang meluncur hingga 3.000 meter ke arah barat daya. Beberapa kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter juga terpantau menuju ke arah yang sama," papar Muhari dalam rilisnya, Rabu 11 Agustus 2021.
 
Menurut Muhari, dalam laporannya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menyebut bahwa Awan Panas Guguran (APG) ini memicu terjadinya hujan abu tipis di 19 desa dan 7 kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
 
Ke 19 desa di Kabupaten Magelang yang terselimuti abu Gunung Merapi yaitu Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Desa Ketep dan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan, Desa Pakis, Desa Gejagan, Desa Rejosari, Desa Banyusidi.
 
 
Kemudian, Desa Ketundan, Desa Petung dan Desa Daleman Kidul di Kecamatan Pakis, Desa Pucungsari, Desa Pesidi dan Desa Lebak di Kecamatan Grabag, Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung.
 
Dan Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo, Desa Karangkajen, Desa Donorejo dan Desa Krincing di Kecamatan Secang.
 
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono melalui pesan singkat melaporkan, perkembangan asesmen di lapangan, terjadinya hujan abu vulkanik juga dipengaruhi oleh faktor angin.
 
 
Hal itu kemudian yang juga menjadi faktor meluasnya cakupan wilayah hujan abu yang awalnya hanya dilaporkan berdampak pada tujuh desa kemudian berkembang menjadi 19 desa.
 
“Luncuran awan berdampak pada hujan abu karena terbawa angin dan menyebar di berbagai desa,” papar Edi. Sejauh ini Edi juga melaporkan bahwa kondisi secara umum masih dalam keadaan aman dan terkendali.
 
Pihaknya juga terus bersiaga selama 24 jam dan melakukan koordinasi bersama BPPTKG serta lintas unsur terkait untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
 
 
 
“Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam,” jelas Edi***

Editor: Dita Arnanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x