Covid 19 Melonjak, Relawan Memodifikasi Mobil Biasa Menjadi Ambulance

- 10 Agustus 2021, 14:56 WIB
contoh mobil relawan yang dimodifikasi menjadi mobil ambulance
contoh mobil relawan yang dimodifikasi menjadi mobil ambulance /Sukoharjoupdate/Kinan Riyanto/

SUKOHARJOUPDATE - Sebuah bengkel dadakan Modifikasi mobil milik Hardiyono (43 tahun) warga Desa Duwet, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah kebanjiran order.

Hardi mengaku, sejak dua bulan yang lalu, permintaan untuk memodifikasi mobil pribadi menjadi Mobil Ambulance agar bisa digunakan warga yang sakit, meningkat.

''Yang saya rakit ini kebanyakan mobil yang sering digunakan para relawan untuk mengangkut warga yang sakit. Selama ini, sudah ada lima mobil yang saya rakit,'' kata Hardiyono saat dihubungi SukoharjoUpdate, Selasa 10 Agustus 2021.

Baca Juga: Antisipasi Penularan, Bupati Karanganyar Minta Warga Jalani Isoman di BLK dan Gedung Wanita

Awalnya, Hardi yang berkecimpung di dunia relawan pegiat Ambulance, sering memperbaiki sendiri bila Ambulance yang ia bawa rusak. Terkadang, ia juga memodifikasi sendiri dengan menambahi alat tertentu.

Keahliannya tersebut lalu tersebar di kalangan relawan, sehingga banyak yang menyerahkan modifikasi tersebut kepada dirinya.

Kebanyakan yang masuk sini mobil relawan dari instansi pemerintahan desa, dari kecamatan, dan pihak-pihak komunitas yang ingin mempunyai Ambulance sendiri.

Baca Juga: Krisdayanti Mulai Mendekati Aurel - Atta, Betulkah Azriel Tidak Bahagia?

''Saya mulai memodifikasi sejak tahun 2020 awal. Kemarin begitu positip Covid 19 melonjak, beberapa mobil relawan masuk ke sini untuk dimodif,'' kata Hardi.

Untuk menyelesaikan pekerjaannya, ia dibantu tiga orang relawan. Biaya satu unit mobil untuk dimodifikasi sekitar Rp21 juta hingga Rp25 juta, dikerjakan selama dua minggu.

Peralatan yang ia gunakan tetap harus berstandart SNI dengan kualitas bagus.

Baca Juga: Ingat, Kemenag Stop Terbitkan Buku Nikah Fisik Mulai Agustus Ini

Bahan-bahan yang digunakan antara lain papan multiplek super full kayu miranti untuk lantainya, apar, kotak P3K, tabung oksigen, strobo dan stretcher (tandu lipat Ambulance).

''Peralatan tersebut masih bisa saya beli di Solo maupun Yogya. Namun untuk strobo dan stretcher saya beli dari Jakarta," ujar Hardi.

Ambulance yang ia rakit bukan seperti Ambulance medis. Yang membedakan, untuk Ambulance medis harus ada lemari khususnya, lebih lengkap lagi.

Baca Juga: Golkar Karanganyar Bersiap Gelar Rakerda, Goalkan Airlangga Jadi Capres Menguat

Mobil yang bisa dirakit, bukan sembarang mobil. Syaratnya, harus berkabin cukup luas, sehingga lebih leluasa untuk menampung perlengkapan.

Selama ia memodifikasi atau merakit, tidak berpikir untuk mencari keuntungan.

"Karena kami relawan, ya senang saja bisa membantu sesuai keahlian yang saya miliki, tidak begitu memikirkan keuntungan," pungkas Hardi.***

Editor: Triyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah