Dengan modal tersebut, selanjutnya kita hanya perlu memasukkan bahan baku sampah sayur atau sampah organik dan limbah sisa makanan kedalam drum untuk memproduksi gas sehari-hari.
Semakin sering di isi bahan baku limbah sayuran, maka akan semakin baik dan semakin memperbanyak kandungan gas didalamnya, sehingga setiap saat bisa digunakan, tidak perlu memproduksi bahan gas dari awal yang memerlukan waktu hingga satu bulan.
Pada kesempatan saat ditemu BeritaSukoharjo.com di rumahnya, Sutarman memasak sebuah telur ceplok dan mi instan dengan menggunakan biogas berbahan baku limbah sayur sawi dan kol yang juga baru beberapa saat sebelumnya ia masukkan dan diproses menjadi gas.
Baca Juga: Pemilik Jembatan Perahu di Karawang Kembali Viral, Beli Mobil Dengan Uang Koin 1 Ton
Api dalam kompor terlihat biru normal, api juga stabil dan yang istimewa gas tersebut cukup lembut serta tidak berbau menyengat.
Itulah sebuah kisah dan inovasi serta kreatifitas yang luar biasa dari seorang pemuda desa di Boyolali yang layak diapresiasi.
Berkat kreatifitasnya, ia bisa berhemat dan menciptakan energi baru yang "hijau" dan ramah serta bermanfaat bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya.***