‘’Tidak hanya inovasi formulasinya, namun juga dipaparkan tentang strategi marketing, tujuan pengobatan, health technology assesment, strategi clinical trials fase 3-4, legal regulation, pharmacovigilance, dan cost benefit analysis,’’ jelas Diva.
Senyawa DEC sendiri, lanjutnya, merupakan obat untuk mengatasi lymphatic filariasis atau yang biasa dikenal dengan penyakit kaki gajah. Sukses yang diraih Tim 17 Farmasi ini tak lepas dari tangan dingin Apt. Anita Sukmawati, Ph.D. selaku dosen pembimbing, yang memiliki spesialis Farmasetika dan Teknologi Farmasi. Sejak dari proposal, Tim 17 selalu dibimbingnya.
Baca Juga: Gonjang Ganjing Aturan Pengeras Suara di Masjid, Begini Penjelasan Biro Umum Kemenag
Diva Ratna dan tim mengungkapkan senang sekali atas prestasi ini, awalnya dia tidak menyangka bisa menang karena partisipan lain juga bagus sekali presentasinya dari segi penampilan dan juga konten yang disampaikan.
Tapi Tim 17 Farmasi UMS, bersyukur bisa meraih juara karena persiapan lombanya juga lumayan sulit. Atas raihan ini tim 17 mendapatkan sertifikat. Mereka mengungguli UI dan UGM yang meraih juara runner up 1 dan 2. Finalis lain yang dikalahkan adalah tim dari ITB dan University of The Philippines.
Kaprodi S1 Farmasi UMS, apt. Dr. Arifah Sri Wahyuni, MSc, menyampaikan, prestasi ini selain membanggakan juga makin memantapkan reputasi prodi S1 Farmasi UMS dengan visi keilmuannya.
"Kami berharap, prestasi ini bisa menjadi inspirasi buat mahasiswa farmasi secara khusus dan UMS pada umumnya, baik mahasiswa umum dan terutama aktivis, untuk terus menorehkan prestasi dan karya-karya. Mudah2an ke depan akan terus lahir tim tim tangguh yang melanjutkan tradisi juara ini di level internasional," pungkasya.***