Momen Bersejarah, Keluarga dan Handai Taulan Jadi Saksi Empat Guru Besar UMS Jalani Pengukuhan Bersama

- 13 November 2021, 20:01 WIB
Cetak sejarah, UMS menggelar pengukuhan empat guru besar sekaligus
Cetak sejarah, UMS menggelar pengukuhan empat guru besar sekaligus /Sukoharjo Update/ Nanang Sapto Nugroho

 

SUKOHARJOUPDATE - Dihadiri keluarga dan handai taulan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat, empat guru besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dikukuhkan bersama di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Sabtu 13 November 2021.

Empat guru besar tersebut, Prof Supriyono dan Prof Marwan Effendy, keduanya adalah guru besar bidang Ilmu Teknik Mesin. Sama -sama lulusan Inggris hanya beda perguruan.

Kemudian Prof Anam Sutopo, guru besar bidang Ilmu Linguistik/Penerjemahan, dan Prof Kun Harismah, guru besar bidang Ilmu Teknik Kimia.

Baca Juga: Jelang Penutupan Peparnas XVI Papua 2021, Presiden Joko Widodo Nonton Pertandingan Cabor Judo

Pengukuhan empat guru besar kali ini menambah catatan prestasi yang ditorehkan UMS setelah dua pekan sebelumnya, dinyatakan sebagai perguruan tinggi Islam terbaik di peringkat tiga versi UniRank.

Sesi pertama pidato pengukuhan diberikan kepada Prof. Kun Harismah dengan judul “Potensi dan Prospek Bahan Alam Indonesia untuk Mensejahterakan dan Memartabatkan Kehidupan”.

Dalam paparannya, ia mengungkapkan bahwa potensi rempah yang dimiliki oleh Nusantara telah menjadi penghubung antar pulau, suku, dan bangsa.

Baca Juga: Satlantas Polres Sukoharjo Latih Supeltas 12 Gerakan Atur Lalu Lintas, dan Bagikan Rompi

"Jalur perdagangan rempah ini sudah ada bahkan sebelum adanya ekspansi dagang yang dilakukan oleh Barat di Asia,"sebutnya.

Sejarah mencatat, rempah bukan sekedar komoditi, namun membawa nilai (value) dan gaya (lifestyle) untuk peradaban global. Bahkan Cengkeh menjadi komoditas yang bernilai tinggi di masa abad 16.

Selanjutnya pada sesi pidato kedua disampaikan Prof. Anam Sutopo dengan judul “Peran Penerjemahan dalam Mempertahankan Budaya Bangsa di Kancah Global”.

Baca Juga: Sinopsis Film Wind River Tayang Malam Ini, Berdasar Kisah Nyata Misteri Pembunuhan Seorang Gadis

"Alasan yang menjadi pertimbangan judul (diantaranya) adalah, perkembangan ilmu penerjemahan sudah sangat baik dan menggurita di segala bidang," paparnya.

Menurutnya, ilmu penerjemahan hadir menjadi salah satu jembatan yang akan berperan tidak saja mempertahankan budaya bangsa, namun juga mengenalkan dan menjadikannya daya khas bagi Indonesia di kancah global.

Kemudain pada sesi pidato ketiga disampaikan Prof. Marwan Effendy dengan judul “Energi dan Potensi Sumber Energi di Indonesia; Tantangan dan Peluang”.

Baca Juga: Waduh, Ketik 'Otak Udang Naik Motor' di Perambah Google Masih Muncul Gambar Presiden Jokowi, Ini Penyebabnya

"Judul ini saya pilih, mengingat energi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan umat manusia, selain bidang energi dan konversi energi beririsan dengan rumpun ilmu yang telah saya tekuni sejak kuliah S1 di ITS Surabaya," sebutnya.

Dan pidato sesi keempat, giliran Prof. Supriyono menyampaikan dengan judul “Komputasi Mekanika Benda Padat, Aplikasi, dan Perkembangan Boundary Element Method”.

"Komputasi mekanika benda padat adalah ilmu yang bersifat multi disiplin, dengan pilar utama adalah mekanika benda padat, matematika, dan pemrograman komputer," jelasnya.

Baca Juga: Gandeng UDB Surakarta, Polres Sukoharjo Dorong Mahasiswa Lakukan Penelitian dan Praktek Lapangan

Sementara, Rektor UMS Prof. Sofyan Anif menyampaikan, setelah dikukuhkannya empat guru besar ini, maka saat ini UMS tercatat memiliki sebanyak 33 guru besar, dan masih terbuka untuk bertambah.

"Sedangkan untuk dosen yang bergelar doktor sebanyak 43 % dari keseluruhan yang ada, dan angka tersebut akan terus bertambah. Sebab saat ini terdapat 150 dosen yang sedang menempuh pendidikan tingkat doktoral, baik di dalam maupun luar negeri,"pungkasnya.***

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x